Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Jakarta dipastikan akan kembali memberlakukan PSBB total mulai besok. Kebijakan tersebut diambil karena semakin banyaknya jumlah pasien positif Covid-19 baik itu data secara nasional, maupun khusus wilayah DKI Jakarta. Tren kenaikan jumlah pasien Covid-19 tersebut menjadi kabar buruk yang memberikan imbas negatif bagi kinerja pasar keuangan dalam negeri.
Analis pasar keuangan, Gunawan Benjamin, mengatakan, pada akhir pekan kemarin, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu ditutup naik seiring dengan rencana kajian ulang kebijakan PSBB Total di Jakarta. Namun keputusan akhir, PSBB tetap berjalan.
"Pemberlakuan PSBB ini akan memberikan tekanan kembali pada kinerja pasar keuangan kita, baik IHSG maupun rupiah. Di hari pertama pemberlakuan PSBB besok, pasar keuangan bisa saja kena badai. Jadi investor di pasar keuangan sudah mulai waspada," katanya, Minggu (13/9/2020).
Gunawan mengatakan, selama sepekan ke depan, pasar keuangan masih akan diwarnai sentimen negatif. Dan sentimen eksternal juga menunjukkan hal yang tidak jauh berbeda. Perselisihan antara Amerika Serikat (AS) dan Cina masih terus berlanjut hingga hari ini. Dimana Cina melakukan serangan balasan dengan membatasi ruang gerak diplomat AS yang ada di Cina.
"Sentimen eksternal ini juga memberi tekanan. Makanya pasar keuangan kita di awal pekan besok berpeluang masuk dalam teritori negatif," kata Gunawan.
Pada dasarnya, kata Gunawan, investor di pasar keuangan sangat realistis dalam melihat suatu keadaan. Misalkan, dengan pemberlakukan PSBB, para pelaku pasar akan langsung bisa menghitung berapa total kerugian sebuah perusahaan dengan metode estimasi yang dimiliki masing-masing.
Dengan pemberlakuan PSBB di Jakarta, pelaku pasar akan merevisi harga suatu saham perusahaan. Dan kalau PSBB memicu kerugian finansial perusahaan tersebut, maka yang terjadi adalah harga saham perusahaan tersebut akan bergerak turun. Namun jika sebaliknya, perusahaan diuntungkan dengan kebijakan PSBB tersebut. Maka kecenderungan harga saham akan bergerak naik.
"Jadi tidak semua perusahaan akan dirugikan dengan kebijakan PSBB itu sendiri. Hanya saja, mayoritas perusahaan dirugikan. Itulah kenapa kebijakan PSBB yang diumumkan sebelumnya justru memicu terjadinya penurunan pada kinerja indeks saham sampai 5%," katanya.