Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - London - Chelsea dinilai sulit bersaing menjadi juara Liga Inggris. Namun, anggapan itu bisa berubah jika The Blues mampu menyelesaikan masalah terbesarnya. Apa itu?
Chelsea memulai Premier League 2020/2021 dengan hasil sempurna. Menghadapi Brighton & Hove Albion di Amex Stadium, Selasa (15/9/2020) dini hari WIB, skuat asuhan Frank Lampard itu menang meyakinkan 3-1.
Tiga gol Chelsea disumbangkan Jorginho dari titik putih pada menit ke-23, Reece James (56') dan Kurt Zouma (66'). Ada pun Brighton hanya bisa membalas lewat gol Leandro Trossard di menit ke-54.
Di tengah euforia kemenangan perdana Chelsea di Liga Inggris tersebut, ada satu hal yang menjadi sorotan sejumlah pihak. Perhatian itu ditujukan kepada penampilan kiper The Blues, Kepa Arrizabalaga.
Ya, Kepa disorot lantaran dia kurang sigap menghalau bola sepakan jarak jauh Trossard yang menjadi gol. Melansir laporan Opta, ini menjadi kali ke-19 penjaga gawang Spanyol itu kebobolan dari tendangan di luar kotak penalti pada sebuah laga Premier League, atau lebih banyak daripada kiper-kiper lainnya.
Performa Kepa yang belum sip mengawal gawang Chelsea dinilai sebagai masalah terbesar yang dialami Chelsea saat ini. Pernyataan itu disampaikan mantan pemain Manchester United, Gary Neville.
Dalam pandangan Neville, Chelsea akan sulit bersaing dengan tim-tim seperti Liverpool atau Manchester City dalam persaingan juara Liga Inggris. Menurutnya, The Blues harus mencari kiper top lain untuk menggantikan Kepa.
"Chelsea berbicara tentang memenangkan juara liga, tetapi jelas tidak mungkin jika anda kejebolan oleh gol seperti itu. Ini akan menjadi masalah serius, dia harusnya bisa menahannya karena itu bukan tendangan yang keras," kata Neville, dikutip dari TalkSPORT.
"Dia melihatnya dari jarak jauh, saya tak tahu apa yang terjadi. 19 kali kebobolan dari luar kotak penalti - itu adalah kisah menyedihkan buat kiper seharga 70 juta paun," Neville menambahkan.
"Beberapa tahun lalu saya cukup kritis ke Loris Karius dan Simon Mignolet yang kebobolan 50 gol dalam semusim, tetapi sejak Alisson datang semuanya menjadi normal. Hal yang sama terjadi juga di Manchester United era saya pada periode antara Peter Schmeichel dan Edwin van der Sar. Setelah Van der Sar datang, segalanya normal lagi,".
"Sama juga dengan musim pertama Pep Guardiola di Manchester City. Claudio Bravo kerap membiarkan gol dari mana saja dan rasio penyelamatannya jeblok banget, tetapi semuanya kembali normal ketika Ederson datang,".
Jika anda tak memiliki kiper yang tepat, maka anda akan berjuang keras buat mencapai tujuan yang diinginkan. Anda sudah pasti tidak akan pernah juara liga. Anda enggak bakal memenangkan liga dengan kiper yang kejebolan dari luar kotak penalti, tak bisa mendominasi areanya, serta kebobolan dari bola mati," ujar Neville tentang masalah terbesar Chelsea di Liga Inggris. dtc