Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Tingkat pengangguran di Inggris terus melonjak. Angka pengangguran naik dari 3,9% menjadi 4,1% hingga Juli lalu. Hal itu menjadi angka tertinggi dalam dua tahun.
Dikutip dari Daily Mail, Rabu (16/9/2020), sekitar 695 ribu pekerjaan telah hilang sejak Maret lalu. Pada Agustus lalu, 2,7 juta orang telah mengklaim tunjangan pengangguran ke pemerintah Inggris. Angka itu naik 120,8% sejak Maret.
Menteri Keuangan Inggris Rishi Sunak memperingatkan pemerintah bahwa ekonomi saat ini jauh dari level sebelum pandemi. Dia menekankan kini harus menumbuhkan kepercayaan masyarakat Inggris untuk memulai pemulihan.
Menurut Kantor Statistik Nasional (ONS), jumlah orang yang tidak lagi menerima gaji turun 36.000 pada Agustus dari Juli. Sekarang menjadi 695 ribu orang.
Direktur statistik ekonomi ONS, Darren Morgan, mengatakan ada beberapa poin cerah dalam tingkat ketenagakerjaan meski ditekan dampak pandemi COVID-19. Pasar tenaga kerja AS mulai pulih setelah ekonomi mulai dibuka kembali. Rata-rata pekerja yang cuti mulai menurun, dan jumlah lowongan pekerjaan mulai pulih Agustus lalu.
Tingginya jumlah pengangguran ditambah dari generasi muda. Jumlah pengangguran berusia 16- 24 tahun meningkat 76 ribu dari tahun ke tahun. Kini totalnya menjadi 563 ribu. Pengangguran di usia 25 -34 tahun meningkat 16 ribu selama tiga bulan belakangan, totalnya menjadi 271 ribu.
Pemimpin Partai Buruh Inggris Sir Keir Starmer mengatakan akan mengeluarkan seruan baru kepada menteri untuk mengajukan langkah-langkah baru untuk melindungi pekerja di tengah pandemi COVID-19.
Dia juga memperingatkan jika pemerintah tidak cepat bertindak, dampak pandemi COVID-19 akan terus menyeret sejumlah orang menjadi pengangguran.(dtf)