Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - Partai Golkar menilai kegiatan Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) di Surabaya, Jawa Timur, merupakan bukti bahwa organisasi besutan Din Syamsuddin itu bukan gerakan moral. Golkar menyayangkan kegiatan KAMI di Surabaya tidak digelar secara virtual.
"Saya kira di tengah situasi pandemi COVID-19 seperti sekarang ini, kan semua, kita, harusnya lebih memiliki sensitivitas bahwa pertemuan-pertemuan besar, silaturahmi-silaturahmi besar, saya kira harus lebih dibatasi, apalagi tujuannya adalah deklarasi-deklarasi," kata Ketua DPP Golkar Ace Hasan Syadzily di kompleks DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (29/9/2020).
"Karena, bagaimanapun, tak terhindarkan deklarasi itu akan menarik orang banyak dan menimbulkan kerumunan," imbuhnya.
Ace pada dasarnya tidak mempersoalkan apabila KAMI ingin menggelar kegiatan di tengah pandemi asalkan mengedepankan protokol kesehatan.
"Jadi saya kira seharusnya sebagaimana yang selalu saya sampaikan, saya kira kalau orang mau kumpul-kumpul, ya, boleh-boleh saja. Tapi persoalannya apakah protokol kesehatan COVID-19 sudah dijalankan atau tidak?" sebut Ace.
Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI itu mengingatkan acara di tengah pandemi dapat dilakukan secara virtual. Menurut Ace, kegiatan KAMI di Surabaya kemarin adalah bukti bahwa mereka adalah gerakan politik.
"Ada berbagai macam cara untuk melakukan aktivitas, apakah misalnya bisa dilakukan dengan online atau dengan daring. Itu kan cara yang lebih sesuai dengan kondisi saat ini," sebut Ace.
"Nah, jadi saya kira dari situ saja kan sudah terlihat bahwa memang, ya ini (KAMI) semata-mata sebagai gerakan politik, bukan sebagai gerakan moral sebagaimana yang dideklarasikan di awal-awal," sambung dia.
Seperti diketahui, kegiatan KAMI yang digelar di Graha Jabal Nur dan di Gedung Juang 45 Surabaya kemarin dibubarkan polisi. Polisi memiliki alasan tersendiri hingga membubarkan acara tersebut.
"Kelompok aliansi yang tadi berkumpul itu kita lakukan proses penghentian kegiatannya. Tergabung di dalam kelompok gugus tugas. Karena kita tahu betul situasi saat ini kan Jatim masuk bagian perhatian secara nasional untuk pandemi COVID-19. Dalam penggeloraan kegiatannya, Jatim sedang menggelorakan kegiatan sosialisasi-edukasi preventif sampai operasi yustisi dengan penindakan dan penegakan hukum terkait kerumunan," papar Kabid Humas Polda Jatim Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko di Mapolda Jatim, Jalan Ahmad Yani, Surabaya, Senin (28/9).
Kegiatan KAMI di Surabaya itu dihadiri mantan Panglima TNI (Purn) Jenderal Gatot Nurmantyo. Gatot pun legowo atas keputusan polisi.
"Saya mengimbau KAMI, bahwa kita harus bersyukur. Karena yang demo di sana karena kehadiran KAMI akhirnya ada demo. Demo kan dibayar. Dalam ekonomi susah seperti ini, ada rekan-rekan yang kesulitan dan ada tawaran ya diterima," kata Gatot di Masjid Assalam, Puri Mas, Surabaya.