Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Humbahas. Penampilan anggota Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) juga Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas) Sumatera Utara, terlihat anggun dan selalu menarik perhatian publik dan sebagai identitas yang harus diwariskan. Pasalnya, produk UMKM Batik di Kecamatan Onan Ganjang salah satu kerajinan identik dengan budaya.
Peringatan hari batik dunia dengan tema "Heritage On The Move" yang ditetapkan oleh UNESCO, sebagai momentum warisan budaya Nasional untuk dilestarikan.
"Hari Batik Nasional merupakan perayaan nasional Indonesia,dimana batik sebagai warisan budaya yang ditetapkan oleh UNESCO 2 Oktober 2019 lalu,yang lalu," kata Plt Ketua TP PKK Kabupaten Humbahas,Tiur Maryati Saut P Simamora, ke medanbisnisdaily.com Jumat,(2/10/2020)
Kali ini, untuk memeringati hari Batik Nasional 2020, tampilan batik corak Humbahas bagi semua kalangan sudah dikenal dengan berbagai corak batik seperti ihan,simeol-meol, gorga, kopi, kopi bunga, stempel sisingamangaraja, garis titik, kuda dan aksara batak.
Kecintaan terhadap budaya terus dilakukan oleh pemerintah Humbahas,dengan melibatkan semua pihak termasuk Dewan Kerajinan Daerah (Dekranasda) Humbaha.
Terinspirasi dengan budaya batik, Pppemkab melalui Dinas Koperasi, Perdagangan dan Industri (Kopedagin) dan Dinas Pariwisata Humbahas melakukan pembinaan dan pelatihan terhadap kelompok pengrajin batik di Humbahas.
Bersaing untuk menghasilkan desain maupun kualitas batik,menjadi tuntutan permintaan pasar saat ini. Agar tampil unik dan berbeda dengan motif batik daerah lain, Dekranasda sebagai mitra Pemkab Humbahas menuangkan kreativitas para pembatik dengan berbagai corak dan motif tanpa menghilangkan budaya.
Aneka motif Batik di Humbahas diharapkan memberikan dampak yang cukup luas.Disamping itu masyarakat juga edukasi untuk belajar untuk mengenal batik jenis tulis atau dicap,katanya.
Keseriusan pemerintah mengembangkan usaha kecil menengah (UKM), melalui Menteri Hukum dan HAM terbuka luas Batik Humbahas didaftar supaya memiliki indikasi geografis (IG). "Keseriusan itu dilihat dari upaya dan perlakuan yang dilakukan,hasilnya untuk masyarakat pengrajin," sebutnya.
Beberapa motif dan corak sudah dihasilkan oleh pengrajin dari motif Gorga Batak, buah kopi, parang naga dompak, bendera milik Sisingamangaraja, corak batik seperti ihan, simeol-meol, gorga, kopi, kopi bunga, stempel sisingamangaraja, garis titik, kuda dan aksara Batak,laku terjual hingga puluhan ribu helai ke berbagai daerah.
Sementara itu, Sekretaris Kadis Pariwisata Humbahas, Resva Panjaitan, memberikan apresiasi terhadap upaya pemerintah RI, batik ditetapkan UNESCO sebagai warisan Budaya.Itu artinya,Batik akan dilestarikan tanpa menghilangkan arti yang terkandung di dalamnya.
Berbagai peluang akan tumbuh,secara khusus di sektor pariwisata.UKM batik dengan kegiatan pengrajin diciptakan sebagai peluang kunjungan para wisatawan untuk melihat langsung proses kegiatan pembuatan batik,kata Alumni Universitas Nomensen Medan itu.
Menggali warisan budaya dilakukan pemerintah agar generasi muda tidak lupa dengan budaya,melalui berbagai kegiatan sudah disosialisasikan semisal dari kegiatan Festival Naskah Nasional diadakan di Humbahas waktu lalu.
"Berharap dari moment itu,akan menumbuh kembangkang kecintaan generasibmuda terhadap budayanya sendiri," katanya mengakhiri.
Kehadiran Batik Humbahas,memberikan inspirasi dalam bentuk pilihan pakaian dari jenis kain Batik.Dari corak Batik Humbahas,tidak kalah dengan batik lain dan cocok sebagai pakaian dalam situasi apapun,Kata salah satu pecinta Batik Humbahas,Netty Iriani Simanjuntak ke medanbisnisdaily.com.
Kebanggaan sendiri,ketika berbusana Batik dari Humbahas,itu akan menunjukkan identitas.
"Dengan corak Batik kita,akan memberitahukan bahwa kita dari Humbahas ke daerah lain.Dengan demikian,produk Batik Humbahas akan dilirik,"Kata Direktur RSUD Humbahas itu.