Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Calon Wali Kota Medan nomor urut 1, Akhyar Nasution, menyebut menjadi kepala daerah tidak bisa suka-suka. Di mana, menjalani roda pemerintahan ada mekanisme birokrasi. Pemerintah menjalankan peraturan dan UU, itu semua harus diikuti. Karena setiap tanda tangan dari kepala daerah itu sifatnya produk hukum, jadi sangat ekstra hati-hati.
"Kepala daerah gak bisa buat suka-suka ada mekanismenya. Jika orang yang tak pernah tahu mekanismenya bagaimana? Setidaknya harus berlajar setahun untuk memahaminya, sedangkan masa pemerintahan saja cuma tiga tahun setengah," ujarnya, Senin (19/10/2020).
Akhyar mengingatkan kepada masyarakat agar tidak mudah tergoda iming-iming seperti beras sekilo, dan uang sekian atau mau diberi ini atau itu. "Itu akan dilakukan, tapi yang jelas bukan Akhyar-Salman yang melakukannya. Karena kami tidak punya uang untuk itu. Ayo kita stop lah hal seperti itu. Ujung-ujungnya nanti uang APBD untuk mengembalikannya. Insya Allah akan berpihak kepada orang yang tulus dan niat bagus," tuturnya.
Sementara itu, Kordinator Dapil 1, Ananda Sitepu, menambahkan, saat ini memilih pemimpin harus berdasarkan isi kepala bukan isi dompet.
"Di sinilah saatnya masyarakat melihat dan mengenal langsung bagaimana sosok pemimpin kita," tuturnya.