Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Telkomsel berupaya untuk memastikan pemerataan ketersediaan akses broadband di seluruh Indonesia yang mampu memberdayakan masyarakat dalam menjalani kegiatan sehari-hari. Hal tersebut juga berlaku bagi masyarakat di daerah terpencil, pulau terluar, hingga wilayah perbatasan yang konsisten Telkomsel rangkul dari waktu ke waktu selama lebih dari 25 tahun melayani negeri.
Telkomsel terus bergerak maju menghadirkan akses 4G terdepan di lebih banyak daerah, khususnya wilayah 3T (tertinggal, terdepan, dan terpencil), agar manfaat jaringan internet terkini dari Telkomsel semakin tersebar luas dan merata untuk dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat Indonesia.
Vice President Corporate Communications Telkomsel, Denny Abidin dalam keterangannya, Senin (19/10/2020) mengatakan, Telkomsel menaruh perhatian yang besar terhadap pemerataan layanan telekomunikasi di seluruh Indonesia. Berbagai inisiatif seperti Telkomsel Merah Putih telah hadir sebagai solusi bagi masyarakat untuk menikmati standar kualitas jaringan yang sama antara satu wilayah dengan wilayah lainnya.
Telkomsel melakukan perluasan ketersediaan jaringan 4G di Indonesia, mencakup semua pengelompokkan wilayah operasional yang terbagi menjadi empat area. Keempatnya adalah Area 1 (Sumatra), Area 2 (Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat), Area 3 (Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur, Bali, NTT, NTB), dan Area 4 (Papua, Maluku, Sulawesi, Kalimantan). Telkomsel pun melakukan pendekatan yang sesuai dengan kondisi tiap-tiap daerah untuk memberikan layanan 4G LTE terbaik bagi masyarakat.
Salah satu upaya yang dilakukan di area Sumatra adalah menghadirkan layanan 4G di Desa Pasiah Laweh, Sumatera Barat, dengan memanfaatkan infrastruktur Compact Mobile BTS (COMBAT).
Inisiatif ini memudahkan masyarakat dalam menikmati akses jaringan broadband terdepan, yang sebelumnya harus menuju lokasi bernama “Kelok HP” di pinggir jalan puncak bukit untuk mendapatkan konektivitas internet yang memadai.
Pendekatan serupa diterapkan dalam memastikan ketersediaan jaringan 4G di Desa Woloklibang, Nusa Tenggara Timur. Penggunaan COMBAT juga dipilih karena kondisi geografis wilayah yang cukup menantang. Butuh satu jam perjalanan laut dan tiga jam perjalanan darat untuk sampai di Desa Woloklibang dari Kota Larantuka, Nusa Tenggara Timur.
Telkomsel juga menanggapi kesulitan akses internet di Desa Petir, Daerah Istimewa Yogyakarta. Solusi yang diberikan adalah dengan memasang alat penguat sinyal (repeater) khusus. Hal tersebut dilakukan sebagai optimalisasi jaringan Telkomsel yang sudah ada di wilayah tersebut, namun terhalang oleh banyaknya perbukitan, sehingga kini jaringan 4G yang terpancar jadi lebih kuat.
Penanganan khusus turut dilakukan di Desa Nain, Sulawesi Utara, yang berada di pulau kecil di sebelah utara Taman Nasional Bunaken. Desa itu kini dapat menikmati layanan 4G terdepan berkat peningkatan transmisi dan teknologi dengan mengalihkan akses yang sebelumnya melalui satelit menjadi lewat IP Radio yang termasuk ke dalam infrastruktur BTS Merah Putih milik Telkomsel.
“Telkomsel berkomitmen untuk membangun ekosistem digital yang inklusif dan berkelanjutan di Tanah Air. Karena itu, kehadiran akses jaringan broadband terdepan di setiap wilayah menjadi penting agar seluruh masyarakat dapat merasakan manfaat teknologi terkini di kehidupannya," ujarnya.