Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Kerugian dunia usaha di Sumut yang tidak berhubungan dengan pandemi Covid-19 sangat besar karena produk yang dihasilkannya tidak terjual. Karena itu, banyak pengusaha yang melakukan diversifikasi usaha. Hal itu karena bisnis lama dirasa tidak mampu bertahan di tengah pandemi Covid-19 sehingga beralih ke usaha yang dianggap lebih relevan dengan kondisi saat ini.
"Diversifikasi usaha ini juga jadi jurus pengusaha untuk menghindari PHK. Karena dengan kondisi cash flow dunia usaha saat ini, tidak mungkin melakukan PHK. Karena jika PHK, maka harus membayar pesangon. Nah, dananya dari mana sementara cash flow bermasalah karena Covid-19. Karena itu, pelaku usaha yang bisa melakukan diversifikasi usaha, silahkan. Karena itu jalan keluar yang cukup tepat saat ini," kata Sekretaris Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sumut, Laksamana Adiyaksa, Kamis (22/10/2020).
Laks mengatakan, Apindo memang fokus agar semua perusahaan kalau bisa berupaya menghindari terjadi PHK. Paling penting adalah bagaimana hubungan kerja ini bisa berlangsung walaupun dalam kondisi yang serba sulit. Diharapkan adanya pengertian antara pelaku usaha dan pekerja sehingga hubungan baik bisa terjaga.
Laks kembali menekankan, kondisi ini tidak bagus untuk PHK karena harus banyar pesangon. Jadi diversifikasi usaha ini harus dilakukan guna mempertahanakan hubungan kerja. Memang hingga saat ini sudah banyak yang melakukan diversifikasi usaha. Misalnya travel yang kini berubah fungsi menjadi perusahaan dagang. Mereka mengimpor alat-alat kesehatan. Ada juga hotel yang tetap membuka restoran dan mulai masuk ke bisnis kuliner.
Begitupun, diversifikasi usaha ini juga menyisakan masalah karena berhubungan dengan izin usaha. Karena kalau tadinya usahanya travel kemudian menjadi perusahaan dagang, tentu izinnya berbeda. Hal inilah yang kemudian diminta ke pemerintah untuk jangan mempermasalahkan dulu izin usahanya. Yang penting, fokus dulu bisa tetap beroperasi sehingga tidak ada PHK.
"Sejauh ini respon pemerintah memang bagus. Karena di tengah pandemi Covid-19, harus sama-sama gotong royong bagaiaman mengatasinya. Karena untuk saat ini, diversifikasi usaha menjadi cara yang ditempuh untuk mempertahankan usahanya dan menghindari terjadinya PHK," kata Laks.
Ditanya bagaimana kondisi PHK sejak pandemi, kata Laks, memang sudah ada PHK. Tapi jumlahnya lebih rendah dibandingkan Pulau Jawa. PHK ini terjadi setelah berbagai pilihan mulai dari mengurangi jam kerja, dirumahkan, kerja bergantian, kerja di rumah hingga PHK. Dengan kondisi saat ini, PHK bisa saja masih terjadi. Karena itu diharapkan pengusaha bisa melakukan diversifikasi usaha dengan menyesuaikannya ke kondisi saat ini.