Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Pemilihan presiden (Pilpres) di Amerika Serikat (AS) sebentar lagi. Sementara itu, pasar saham telah memberikan sinyal sebagai salah satu indikator calon pemenang.
Mengutip CNN, Senin (2/11/2020), S&P 500 (SPX) turun 0,04% antara 31 Juli dan 31 Oktober. Menurut CFRA Research Presidental Predictor, itu berarti pasar memperkirakan secara tidak langsung jika Joe Biden yang akan menang.
Dalam laporan itu dijelaskan, pasar saham memiliki rekam jejak yang cukup andal. Sejak Perang Dunia II yakni ketika S&P 500 jatuh dalam 3 bulan menjelang pemungutan suara November, presiden petahana atau partai dari presiden yang akan keluar kalah dalam pemilihan 88% waktu itu.
Demikian pula, ketika S&P 500 naik selama periode itu, petahana atau partai dari presiden yang akan keluar menang 82% waktu itu.
Pasar saham telah memprediksi kemenangan Trump hingga Jumat ketika S&P 500 jatuh 1,2%. Itu cukup untuk mengirim saham negatif selama tiga bulan terakhir di mana memberikan keuntungan yang sangat tipis bagi Biden
"Tahun ini, Predictor ditutup sedikit di posisi merah selama periode tiga bulan ini, menyiratkan, tetapi tidak menjamin, bahwa Biden akan muncul sebagai pemenang," kata Sam Stoval, kepala strategi investasi CFRA.(dtf)