Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Calon Wali Kota Medan nomor urut 1, Akhyar Nasution komitmen memiliki misi mempertahankan identitas Kota Medan lewat sebuah peradaban.
Akhyar menyampaikan, Melayu Deli merupakan salah satu subkelompok suku bangsa Melayu Sumatra Timur dan termasuk kelompok asli di Sumatra Utara.
Sehingga, identitas Kota Medan tak jauh dari nuansa Melayu. Seperti Istana Maimun, Masjid Raya Al Mahsun dan Masjid Al Osmani, yang kini bisa dirasakan ikonnya di Kota Medan.
Akhyar juga menyampaikan, dalam sejarah perjalanan Kota Medan, sangat identik dengan Melayu. Sehingga harus didokumentasikan dalam sebuah buku.
"Kota Medan diawali dari Medan
Labuhan, dan itu titik awalnya. Tentu etnis dan budaya Melayu menjadi sendi kehidupan warga. Sehingga semua hal yang kita kerjakan memang sudah sepatutnya dilandasi budaya dalam mempertahankan identitas kota," ujarnya saat bertemu dengan Tokoh Melayu di Medan bagian Utara di Jalan Platina, Kelurahan Titipapan, Medan Deli, Rabu (4/11/2020).
Dalam kesempatan itu, Akhyar berkeinginan agar cerita rakyat legenda Putri Hijau dan Mariam Puntung masuk dalam muatan lokal sekolah dasar di Kota Medan. Sehingga, anak-anak di Kota Medan bisa mengenal dan mempertahankan budayanya.
Lebih lanjut, dia menyampaikan, jenis makanan tradisi adat Melayu seperti kue rasida, kue dange, kue lumpang, kue talam, kue peniaram dan ini harus menjadi wisata kuliner yang bisa dilestarikan agar bisa menjadi unggulan wisata kuliner di Medan.
"Ini harus kita perhatikan, menghidupkan kembali identitas Melayu di Kota Medan. Karena Melayu adalah salah satu kelompok asli di Sumatera Utara," sebutnya.