Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Seoul. Korea Selatan (Korsel) tengah menghadapi gelombang ketiga virus Corona (COVID-19) di wilayahnya. Otoritas setempat baru saja melaporkan 583 kasus Corona dalam sehari, yang mencetak rekor terbaru untuk tambahan kasus harian tertinggi di Korsel sejak Maret lalu.
Seperti dilansir Reuters, Kamis (26/11/2020), lonjakan kasus Corona tak terhindarkan di Korsel meskipun social distancing yang lebih ketat telah diberlakukan. Otoritas Korsel melaporkan lonjakan 583 kasus Corona itu tercatat dalam 24 jam terakhir, atau pada Kamis (26/11) waktu setempat.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KCDC) menyatakan bahwa untuk pertama kali sejak 6 Maret atau dalam 8 bulan terakhir, Korsel melaporkan tambahan kasus di atas 500 kasus dalam sehari. Lonjakan itu mencetak rekor sebagai tambahan kasus harian tertinggi sejak kasus pertama terdeteksi di Korsel.
Pemerintah Korsel menerapkan kembali aturan social distancing yang lebih ketat di ibu kota Seoul dan sekitarnya pada pekan ini, atau sebulan setelah pembatasan-pembatasan dilonggarkan usai gelombang kedua berangsur-angsur menurun. Para pakar menilai pemerintah bertindak terlalu cepat melonggarkan pembatasan.
"Pelonggaran dilakukan karena kekhawatiran ekonomi dan kelelahan yang meningkat, tapi terlalu prematur dan menebar benih-benih rasa puas pada orang-orang," sebut profesor pakar penyakit menular pada Rumah Sakit Guro Universitas Korea, Kim Woo-Joo.
Gelombang pertama kasus Corona di Korsel diketahui muncul dari klaster sekte keagamaan, namun belakangan banyak kasus yang terdeteksi di perkantoran, sekolah, gym, dan perkumpulan kecil di area sekitar Seoul. Penularan untuk gelombang ketiga ini lebih luas sehingga lebih sulit dilacak dan diatasi.
"COVID-19 telah tiba tepat di samping Anda dan keluarga Anda," tutur Menteri Kesehatan Korsel, Park Neung-hoo, dalam pernyataannya.
"Secara khusus, penyebaran penularan di kalangan generasi muda sangat luar biasa," imbuhnya.
Penularan Corona di kalangan anak muda, yang kebanyakan tanpa gejala, mendorong pemerintah Korsel untuk mendesak para siswa berhenti masuk sekolah yang ramai dan memilih pelajaran privat sebelum ujian masuk perguruan tinggi pada 3 Desember mendatang.
"Penularan terjadi secara bersamaan dalam kehidupan sehari-hari kita, termasuk pertemuan keluarga dan perkumpulan informal yang membuat pemerintah kesulitan mengambil tindakan pencegahan," sebut Menteri Pendidikan Korsel, Yoo Eun-Hae.
Data terbaru KCDC menunjukkan dari 583 kasus baru, sekitar 553 kasus merupakan penularan lokal atau penularan di tengah masyarakat. Nyaris 73 persen dari kasus baru itu terdeteksi di wilayah sekitar Seoul. Total 32.318 kasus Corona kini terkonfirmasi di wilayah Korsel, dengan 515 kematian.(dtc)