Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Singapura. Maskapai Singapore Airlines berhasil mendapatkan kucuran dana segar di tengah pandemi. Nilainya tak tanggung-tanggung, mencapai 500 juta dolar Singapura (Rp 5,2 triliun).
Dana segar tersebut didapatkan Singapore Airlines dari penerbitan obligasi yang berlaku selama 10 tahun.
Obligasi 10 tahun tersebut memiliki kupon kompetitif sebesar 3,5% per tahun. Bank DBS dan United Overseas Bank akan bertindak sebagai manajer utama bersama untuk obligasi tersebut.
"Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada investor atas dukungan mereka untuk penerbitan obligasi ini, setelah penerbitan obligasi konversi yang sangat sukses baru-baru ini. Hal ini mencerminkan keyakinan kuat yang dimiliki investor terhadap kemampuan Singapore Airlines untuk menghadapi tantangan jangka pendek, dan muncul sebagai pemimpin dalam industri penerbangan," ucap Goh Choon Phong, Chief Executive Officer (CEO) Singapore Airlines dalam keterangannya, Rabu (2/12/2020).
Penerbitan obligasi ini tentu saja akan semakin memperkuat posisi likuiditas perusahaan. Hasilnya juga akan digunakan untuk tujuan umum, termasuk pembiayaan kembali pinjaman-pinjaman yang ada.
Penawaran obligasi tersebut semula nilainya hanya 300 juta dolar Singapura (sekitar Rp 3,1 triliun), namun ternyata peminatnya cukup banyak terutama dari sekelompok investor swasta terpilih, sehingga nilainya dinaikkan menjadi 500 juta dolar Singapura (sekitar Rp 5,2 triliun).
Dalam laporan keuangan tengah tahun Singapore Airlines, sinyal positif juga telah terjadi pada transaksi jual dan sewa kembali pesawat. Perusahaan penerbangan itu akan terus mencari cara lain untuk memperkuat likuiditasnya jika diperlukan.
Sejak awal tahun finansial 2020/2021 hingga sekarang, Singapore Airlines telah mengumpulkan sekitar SG$ 12,7 miliar likuiditas tambahan. Dengan rincian, 8,8 miliar dolar Singapura dari menerbitkan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu, 2 miliar dolar Singapura dari pembiayaan terjamin, dan 850 juta dolar Singapura melalui penerbitan obligasi.(dtt)