Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Lagu "O Tano Batak", turut dinyanyikan Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi, sesaat sebelum dimulai pemutaran perdana film dokumenter drama Pahlawan Nasional Raja Sisingamangaraja XII, di Pendopo Rumah Dinas Gubernur, Jalan Sudirman 41 Medan, Sabtu (12/12/2020) malam.
Meski bukan orang Batak (Edy Rahmayadi adalah suku Melayu), namun Gubernur Edy Rahmayadi yang juga mantan Pangkostrad itu, tampak penuh emosi menyanyikan lagu "kebangsaan" bangso Batak tersebut.
Ketua DPRD Sumut Baskami Ginting, Tokoh Masyarakat Datuk Syamsul Arifin, RE Nainggolan, Sanggam Bakara, Ketua DPP Keluarga Pomparan Si Raja Oloan Brigjen TNI (Purn), Tarida H Sinambela, serta para keturunan Sisingamangaraja XII dan tokoh adat lainnya, juga turut menyanyikannya.
Gubernut Edy turut menyaksikan pemutaran film dokumenter drama Sisingamangaraja XII garapan Adventure Documentary Festival Academy (ADFA) itu. Ia mengapresiasinya karena film itu akan turut memotovasi sesama anak bangsan untuk berbakti bagi nusa dan bangsa.
Dan dalam sambutannya, Gubernur Edy menceritakan sedikit sejarah kepahlawanan Sisingamangaraja XII yang selama ini menjadi bagian dari pelajaran sejarah di sekolah. Mulai dari komitmen, kerja keras, kesetiaan dan kerelaan berkorban demi mempertahankan tanah leluhur dari penjajahan Belanda, hingga wafat saat berperang melawan penjajah.
Cerita tersebut kemudian menjadi catatan bagi dirinyabmelihat kehebatan dan kegigihan orang Batak. "Itulah hebatnya orang Batak. Kalau sudah turun, kepalang tanggung, basah sekalian. Bahkan Batak ini punya lagu kebangsaan," sebut Edy.
Edy pun mengakui bahwa nama besar suku Batak seperti menjadi simbol bagi Sumut, khususnya Kota Medan. Untuk itu, ia berharap sejarah pahlawan dari Sumut seperti Sisingamangaraja XII dan lainnya bisa dikenang dan dihargai oleh rakyat, contohnya dengan pembuatan film yang menarik dan lebih menyentuh. Sebab baginya, bangsa yang besar adalah yang menghargai sejarah.
"Sampai-sampai kalau dibilang darimana asalnya, dari Medan, oh... orang Batak. Mari kita besarkan ini, menjadi kebanggaan bagi kita. Kita bangga menjadi Sumatera Utara, menjadi orang Batak," kata Edy.
Tokoh Masyarakat, Brigjend TNI (Purn) Tarida H Sinambela dalam sambutannya mengatakan, Pahlawan Nasional Sisingamangaraja XII dikenal sebagai pemimpin besar, pemimpin masyarakat, pemuka agama serta raja yang juga bisa berperan sebagai tabib. Selama kurang lebih 29 tahun berjuang melawan penjajah bersama para pengikutnya yang rela berkorban, termasuk sejumlah tempat turut dibumihanguskan saat itu.
"Cukup banyak yang berkorban, keluarga di sekitar Bakara banyak dibumihanguskan. Pejuang yang lain juga seperti di Balige dan Laguboti. Kami mohon maaf tidak bisa menyebutkan semua nama-nama pejuang yang ikut berjuang," kata Tarida.
Sisingamangaraja XII sendiri, lanjut Tarida, dinobatkan sebagai Pahlawan Nasional oleh Presiden RI Soekarno pada tahun 1961. Dilanjutkan dengan pendirian tugu Sisingamangaraja XII di kawasan Teladan Medan.
"Sebagai penghormatan, kami membuat film dokumenter perjuangan Sisingamangaraja XII. Beliau gugur, namun hingga akhir hayatnya, beliau tidak mau menyerah," sebut Tarida, yang juga menyampaikan terima kasih kepada Gubernur Sumut Edy Rahmayadi yang telah memfasilitasi pemutaran film tersebut.
Selain itu, Tokoh Masyarakat Sumut Datok Syamsul Arifin mengapresiasi pemutaran film dokumenter drama Sisingamangaraja XII tersebut. Sebab pahlawan ini menurutnya tidak hanya dikenal di Indonesia, tetapi dunia, sebagaimana Sumut yang dikenal sebagai daerahnya orang Batak. "Orang Batak ini seperti batang ubi, dimana diletakkan bisa hidup. Itulah kenapa Sumut ini dikenal sebagai orang Batak," sebut Syamsul, yang juga mantan Gubernur Sumut ini.
Sedangkan terkait perhatian Gubernur terhadap sejarah dan juga pariwisata Danau Toba, Syamsul Arifin menyebutkan, kepemimpinan Edy Rahmayadi patut diapresiasi. Sebab memimpin Sumut harus penuh keseriusan dan keberanian. Karena itu, tidak akan mudah mencari sosok pemimpin pemerintahan seperti Edy.
"Mencari orang seperti Pak Edy ini sangat sulit. Karena beliau ini tidak ada takutnya. Saya kenal Pak Gub (Gubernur) ini waktu masih Letkol, dan memang begini orangnya. Tetapi pribadinya sangat baik. Maka saya atas nama tokoh masyarakat mengucapkan terima kasih telah menyiapkan tempat kepada abang saya ini (Tarida Sinambela)," pungkasnya.