Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Sampai saat ini, iPhone adalah sumber pemasukan terbesar Apple. Namun pada 2025, pemasukan mereka dari bisnis layanan bakal menyalip pemasukan dari iPhone.
Hal ini sebenarnya adalah rencana jangka panjang Apple yang dimulai sejak 2017. Saat itu penjualan iPhone dalam Q1 2017 mencapai 78 juta unit. Namun karena takut nantinya angka penjualan itu akan terus menurun, Apple mulai mencari sumber pemasukan yang lain.
Sumber pemasukan tersebut adalah layanan, tepatnya layanan untuk pengguna iPhone di seluruh dunia yang mencapai 728 juta unit pada Q2 2017. Saat itu Apple menargetkan pemasukan dari bisnis layanan, yang saat itu menghasilkan USD 25 miliar menjadi USD 50 miliar pada 2020.
Dan kini, pada akhir tahun fiskal 2020 yang berakhir September lalu, Apple menghasilkan USD 53,77 miliar, alias melebihi target awal mereka, demikian dikutip detikINET dari Phone Arena, Senin (14/12/2020).
Nah, pada empat tahun ke depan, diperkirakan pemasukan dari bisnis layanan Apple sudah menyalip pemasukan dari iPhone. Bahkan, kalaupun pertumbuhan pemasukan dari bisnis layanan itu menurun 11% dari pertumbuhan 22% selama empat tahun ke belakang, pemasukannya tetap akan menyalip iPhone, yang pertumbuhannya terbilang kecil dari tahun ke tahun.
Pada tahun fiskal 2024, bisnis layanan Apple diperkirakan akan mendapat pemasukan USD 81,5 miliar. Pasalnya Apple kini semakin menggenjot sumber pemasukan dari biaya langganan pembelian aplikasi dari App Store.
Tak cuma pemasukannya yang besar, kini bahkan margin keuntungan dari bisnis layanan Apple itu jauh lebih tinggi dari margin keuntungan untuk bisnis hardware. Yaitu 66% berbanding 31,5%. Sebagai contoh, bisnis layanan Apple ini antara lain adalah Apple Music, Apple News+, dan sejenisnya.(dtn)