Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Kasus Covid-19 di Kabupaten Dairi terus meningkat. Informasi terbaru, 7 orang tenaga kesehatan dan pegawai Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sidikalang dinyatakan positif terinfeksi virus corona atau Covid-19.
Hal itu dikatakan Ketua Bidang Komunikasi dan Publik Satgas Covid-19 Kabupaten Dairi, Rahmatsyah Munthe yang juga Kadis Infokom Dairi kepada wartawan, Kamis (27/12/2020). Disebutkannya ketujuh orang tenaga kesehatan dan pegawai RSUD Sidikalang yang terkonfirmasi, diketahui setelah Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Dairi melakukan tracing ke beberapa pegawai selama sepekan terakhir.
"Para tenaga kesehatan itu diketahui positif Covid-19 setelah Satgas melakukan contact tracing dan pengambilan sampel terhadap 58 orang pegawai RSUD pada tanggal 10 Desember yang lalu, dengan hasil 7( tujuh) orang terkonfirmasi positif, dengan kondisi orang tanpa gejala dan gejala ringan, karenanya pihak manajemen menganjurkan mereka melakukan isolasi mandiri," kata Rahmatsyah.
Dijelaskanya, contact tracing ini dilakukan atas perintah Ketua Satgas Penanganan Covid19 yang juga Bupati Dairi Eddy Keleng Ate Berutu, agar setiap ada kasus yang terkonfirmasi segera dilakukan tracing dan testing.
“Atas arahan itu Satgas kemudian melakukan Tes Polymerase Chain Reaction (PCR) terhadap 58 orang yang terindikasi ada kontak fisik dengan pasien suspect dan terkonfirmasi positif. Contact tracing terus dilakukan hingga kemudian tes swab dengan metode PCR,” paparnya.
Terpisah, Direktur RSUD Sidikalang, dr Sugito Panjaitan mengatakan, adanya pegawai RSUD yang terinfeksi Covid-19 tidak akan mempengaruhi total pelayanan RSUD.
“Meski ada pegawai yang positif rumah sakit tetap dibuka, yang ditutup sementara adalah pelayanan rawat jalan. RSUD Sidikalang adalah satu-satunya rumah sakit di daerah ini menjadi pertimbangan," ujarnya.
Disebutkan Sugito, terkait hal itu Bupati Dairi meminta jajaran RSUD agar memastikan dan melakukan langkah-langkah, sehingga pasien yang saat ini dirawat di RSUD bisa tenang dan tidak ada penularan di RSUD.
Lebih lanjut Sugito menyampaikan, untuk mengantisipasi potensi terjadinya penyebaran Covid-19, pihak RSUD Sidikalang, pihaknya melakukan langkah-langkah kebijakan berupa pelayanan rawat jalan/ poliklinik ditutup mulai tanggal 17 Desember 2020 sampai dengan 26 Desember 2020 dan pelayanan obat kronis dilaksanakan di Puskesmas atau fasilitas kesehatan tingkat pertama lainnya.
"Untuk pelayanan emergency, rawat inap, ICU, pelayanan ibu bersalin, pelayanan pemeriksaan penunjang diagnostik tetap buka selama 24 jam perhari," terangnya.
Selanjutnya telah dilakukan sterilisasi dengan menggunakan alat UV ke setiap ruangan, memperketat pembatasan jam berkunjung ke RSUD Sidikalang, yaitu satu pendamping untuk satu pasien, memastikan setiap pegawai RSUD Sidikalang memakai APD sesuai standard yang berlaku.
Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Dairi juga kembali menghimbau kepada seluruh masyarakat Dairi agar tertib menjalankan protokol kesehatan.
"Kita perlu meningkatkan kewaspadaan dengan melakukan protokol kesehatan secara konsisten ketika melakukan kegiatan di luar rumah. Secara sederhana, jangan lupa gunakan masker, jaga jarak interaksi (1-2 meter), dan sering cuci tangan dengan sabun pada air mengalir," ucap Rahmatsyah.
Ditambahkan Rahmatsyah, Bupati Dairi telah menerbitkan Peraturan Bupati Dairi Nomor 37 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Adaptasi Kebiasan Baru Dalam Rangka Percepatan Penanganan Covid19 di Kabupaten Dairi yang menjadi pedoman dalam berbagai kegiatan masyarakat dan perkantoran.
Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Dairi tetap melakukan upaya-upaya untuk pencegahan penyebaran covid19 di Kabupaten Dairi, dan idealnya masyarakat juga melakukan bagiannya, yaitu melaksanakan protokol kesehatan secara ketat.
"Jika kita melakukan bagian kita dengan baik dan benar, maka tujuan kita, yaitu tetap produktif dan aman dari Covid-19 akan dapat kita capai," pungkasnya.
Data terbaru penyebaran Covid-19 di Kabupaten Dairi, Terkonfirmasi 28 orang, Probable nol, Suspek 5 orang dan Kontak erat 58 orang.