Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Aplikasi Tantan yang diluncurkan pada Juli 2018 di Indonesia, mengumumkan perombakan strategi utama perusahaan, untuk menanggapi perubahan perilaku para pengguna app yang terjadi selama pandemi global ini.
Senior Director, Business Development and Branding Department of Tantan Inc., Jack Wu, menjelaskan, strategi baru Tantan sebagai Social+, yaitu sebuah ekosistem baru dari strategi pan-entertainment yang akan melihat Tantan berevolusi dari status sebelumnya sebagai aplikasi kencan, menjadi sebuah platform sosial dan entertainment yang menyeluruh, guna menjangkau generasi pengguna yang baru.
"Istilah pan-entertainment sendiri merujuk pada produk kreatif multi-level yang dikembangkan dari kekayaan intelektual, contohnya gim dan film. Ekosistem pan-entertainment Tantan dibangun di atas empat pilar, yaitu fitur baru, teknologj baru, konten baru dan model bisnis baru," kata Jack melalui keterangannya, Selasa (22/12/2020).
Dia, menjelaskan, strategi baru Social+ Tantan dan benefit pengalaman baru yang akan user dapatkan, dengan strategi Social+, konsumen akan merasakan fitur-fitur baru seperti Social+ Live Streaming, yang telah diluncurkan baru-baru ini dan telah mengalami pertumbuhan pesat sejak pandemi, bersama dengan fungsi aplikasi menarik lainnya seperti Social+ Mobile Game (teknologi baru), Social+ Content (pengalaman konten baru), dan Social+ New Retail (model bisnis baru).
Dengan diperkenalkannya Social+ Live Streaming, lanjut Jack Wu, pengguna Tantan sekarang dapat berinteraksi langsung dengan pengguna lain selagi mengembangkan koneksi sosial mereka. Social+ Mobile Game Tantan, yang sedang digarap untuk diluncurkan pada Kuartal 1 tahun 2022, akan berbasis teknologi 5G baru yang dikombinasikan dengan teknologi AR/VR untuk menghadirkan sebuah pengalaman yang berbeda.
"Memahami bahwa pasar Indonesia adalah salah satu konsumen konten yang paling antusias di kawasan ini, strategi Social+ Content akan berfokus pada lisensi konten dari Korea, Cina, dan Jepang, serta memberdayakan lebih dari 50+ mitra content provider dan multi channel network melalui program training dengan memberikan pelatihan yang diperlukan dan meningkatkan traffic bagi creator," katanya.