Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Survei menyatakan ekonomi Cina belum pulih sepenuhnya dari pandemi COVID-19. Dalam survei China Beige Book mencatat, ada beberapa masalah ekonomi yang masih dihadapi oleh Cina.
Dalam hasil survei China Beige Book mencatat daya beli konsumen China masih jauh lebih kecil dari tahun lalu. Hal itu disebabkan banyaknya orang lebih menahan uangnya karena tidak yakin dengan situasi ke depannya.
Mengutip dari CNBC, Selasa (29/12/2020) pekan lalu pemerintah Cina juga menyatakan kekhawatirannya akan pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan. Meski para ekonom memproyeksi produk domestik bruto (PDB) China akan meningkat 2% tahun ini.
Ketidakyakinan pengusaha di Cina akan prospek ekonomi negaranya juga telah dinyatakan sejak awal pandemi COVID-19 melanda. Mereka tidak berharap penjualan, profitabilitas, dan perekrutan akan kembali seperti 2019.
Baca juga:
2020 Jadi Mimpi Buruk Buat Industri Manufaktur
Pada kuartal IV-2020, China Beige Book menemukan penurunan tajam dalam pertumbuhan penjualan barang mewah, makanan, dan pakaian dibandingkan dengan kuartal III-2020.
Catatan itu kontras dengan laporan pengusaha dealer dan vendor mobil, yang mengatakan keluarga orang kaya lebih banyak mengeluarkan uangnya untuk membelanjakan barang-barang mahal.
Sementara tingkat penolakan pinjaman untuk sebagian besar sektor sekitar 10% hingga 20%. Sedangkan dari industri ritel melonjak menjadi 38% pada kuartal IV-2020.
Di sektor jasa, China Beige Book juga menemukan bahwa keuntungan kuartal IV tidak didorong oleh daya beli konsumen, tetapi didorong oleh industri bisnis seperti penggunaan telekomunikasi, jasa pengiriman dan jasa keuangan.
Laporan itu juga menunjukkan restoran dan penerbangan tidak mengalami pertumbuhan serta perhotelan mencatat pendapatan paling anjlok.
Selain itu, dibandingkan dengan lonjakan ekspor, impor Cina telah terhenti sejak kuartal I-2020. Namun, China berhasil memulihkan negaranya dari COVID-19 dan mendorong ekonomi di kuartal II-2020.
Meski demikian, dua minggu ini kasus COVID-19 terus melonjak di kota Beijing. Hal itu membuat pengusaha dan otoritas bisnis khawatir akan ketidakpastian ekonomi di masa yang akan datang.
Survei China Beige Book yang baru dirilis hari ini dan telah melakukan lebih dari 3.300 wawancara sejak 12 November dan 11 Desember. Hasil survei ini kontras dengan perkiraan ekonomi Cina yang diperkirakan akan tumbuh tahun ini.(dtf)