Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Memiliki smartphone premium mungkin bisa menghadirkan kepuasan sekaligus kebanggaan bagi sejumlah orang. Namun, tentu tidak semua orang bisa memboyong smartphone berharga mahal untuk dikantongi atau ada juga yang memang tidak menginginkannya walau memiliki dana yang cukup.
Di sisi lain, memiliki smartphone premium sejatinya juga bukan mimpi muluk bagi orang-orang yang punya budget terbatas. Masih ada cara lain untuk merasakan kesenangan menggunakan smartphone premium, yakni dengan membeli smartphone premium kondisi bekas atau biasa disebut second hand.
Pasar smartphone bekas nyatanya semakin bergeliat dari tahun ke tahun. Mengutip GizChina, biro riset International Data Corporation (IDC) mencatat 225,5 juta unit smartphone bekas (termasuk refurbished) terdistribusi sepanjang tahun 2020 di seluruh dunia, naik 9,2% dibandingkan tahun sebelumnya.
IDC menyebut angka distribusi tersebut lebih rendah dari perkiraan sebelumnya. Distribusi smartphone bekas bisa lebih tinggi jika tak terhalang pandemi COVID-19.
Mengutip keterangan IDC, tingginya angka penjualan smartphone bekas salah satunya dilatarbelakangi tingginya harga smartphone baru. Apalagi jika sudah berada di kelas flagship, harganya bisa tak terjangkau konsumen kebanyakan.
Dengan membeli smartphone bekas, konsumen mendapatkan perangkat berkualitas tinggi, meskipun tentu ada penyusutan performa akibat pemakaian, tapi dengan harga yang jauh lebih terjangkau dari kondisi barunya.
IDC pun melontarkan proyeksi bahwa pasar smartphone bekas akan terus berkembang. Tahun 2024, diprediksi 351,6 juta unit smartphone bekas terdistribusikan dalam setahun di seantero dunia.
Tingginya permintaan terhadap smartphone bekas berbanding lurus dengan eskalasi produksi smartphone baru. Perusahaan analis pasar Trendforce menyebutkan, permintaan smartphone akan meningkat di 2021, sehingga jumlah produksi ponsel pintar diperkirakan mencapai 1,36 miliar unit.(dtn)