Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - Harga minyak tercatat mengalami kenaikan menjadi US$ 56 per barel pada Rabu. Hal ini karena pasar berekspektasi pemerintahan baru AS pimpinan presiden terpilih Joe Biden akan meluncurkan stimulus ekonomi besar-besaran.
Mengutip Reuters calon Menteri Keuangan AS pilihan Joe Biden Janet Yellen mendesak parlemen untuk bertindak dan memuluskan jalan stimulus.
Analis Pialang PVM Stephen Brennock mengungkapkan kondisi ini merupakan berita baik untuk harga minyak dan aset berisiko lainnya.
Harga minyak mentah Brent naik 46 sen atau 0,8% menjadi US$ 56,36 setelah sebelumnya naik 2,1% pada Selasa. Kemudian minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS naik 61 sen atau 1,2% menjadi US$ 53,59.
Analis Commerzbank Eugen Weinberg mengungkapkan dukungan fiskal yang tinggi dari pemerintah memberi angin segar untuk pertumbuhan yang lebih besar.
Hal ini juga menyebabkan permintaan minyak AS lebih tinggi.
Sebelumnya rekor pemotongan produksi OPEC dan sekutunya memang membantu harga minyak keluar dari level terendah.
Bulan ini saja, Brent mencapai level tertinggi menjadi US$ 57,42 didukung oleh Arab Saudi yang berjanji untuk memangkas produksi agar lebih stabil pada Februari. dtc