Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Memasuki tahun 2021, pandemi Covid-19 masih menjadi tantangan dalam mencapai target pertumbuhan ekonomi termasuk di Sumatra Utara (Sumut). Begitupun, tetap ada optimisme jika perekonomian Sumut bisa direalisasikan sesuai target yang dipatok Bank Indonesia (BI) di kisaran 4,8-5,2%. Penopangnya tentu sektor kesehatan, telekomunikasi dan pangan.
"Untuk saat ini, memang ketiga sektor ini yang bisa tetap tumbuh. Karena sejak pandemi Covid-19, tidak sedikit sektor ekonomi yang selama ini menjadi andalan Sumut Justru tidak bergerak sama sekali. Misalnya sektor pariwisata. Kemudian sektor perdagangan besar dan industri pengolahan yang juga terdampak," kata Sekretaris Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sumut, Laksamana Adiyaksa, Rabu (27/1/2021).
Dikatakan Laks, untuk pabrik-pabrik yang bergerak di sektor kesehatan dan pangan terus mencatatkan pertumbuhan sejak pandemi Covid-19. Karena kedua sektor ini memang yang paling dibutuhkan dalam masa pandemi. Sementara untuk telekomunikasi, belajar daring yang diberlakukan untuk anak sekolah dan mahasiswa membuat permintaan paket data melonjak tinggi. Ditambah lagi aturan work from home (WFH) yang diberlakukan untuk kantor-kantor.
Jika merujuk pada Kinerja tahun 2020, kontribusi ketiga sektor ini akan tetap besar. Mengingat hingga saat ini pandemi belum juga berakhir. Bahkan ada tren peningkatan kasus positif. Karena itu, bisa dipastikan sektor ini akan tetap tumbuh dan bahkan bisa melampaui kinerja tahun lalu.
Namun mengingat karyawan tetap berisiko terpapar Covid-19 jika terus bekerja dan kontak dengan orang lain, maka setiap perusahaan terus menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Bahkan dilakukan test rapid, antigen dan PCR secara berkala sesuai kebutuhan masing-masing perusahaan.
"Karena dunia usaha tidak boleh menjadi kluster penyebaran Covid-19. Sejak awal itu sudah menjadi komitmen kami. Jadi pencegahan itu hal yang mutlak. Kami juga rutin memonitor penerapan protokol kesehatan Covid-19," kata Laks.
Pengamat ekonomi Sumut, Gunawan Benjamin, mengatakan, kalau berbisnis di tengah pandemi, nemang sektor kesehatan, telekomunikasi dan pangan masih berpeluang tumbuh. Pandemi Covid-19 belum sepenuhnya teratasi. Distribusi vaksin yang sudah dilakukan akan mendorong sektor kesehatan untuk tetap tumbuh. Sementara telekomunikasi diuntungkan dari pola aktivitasmasyarakat yang saat ini justru dilakukan secara daring.
"Jadi wajar saja kalau sektor tersebut akan tetap tumbuh. Tetapi untuk pangan saya menggaris bawahi. Bahwa Covid-19 berdampak ke sektor tersebut. Beberapa jenis usaha pangan tetap mengalami dampak serius dari pandemi. Seperti kenaikan harha kedelai dan daging," kata Gunawan.