Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com- Samosir- Tumpukan sampah yang belum diangkut hingga dua minggu membuat sampah makin "menggunung" di ibukota Pangururan dan beberapa daerah lainnya di Samosir. Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Samosir, Sudio Tamba menyatakan kemungkinan sampah sudah berton ton karena jalan menuju lokasi pembuangan masih diperbaiki.
"Pihak kepolisian juga sudah meminta supaya jalan ke lokasi pembuangan itu segera diperbaiki, sehingga sampah yang sudah berton ton ini segera diangkut, " katanya medanbisnisdaily, Rabu (27/1/2021)
Informasi yang dihimpun, tumpukan sampah yang sudah berbau diakibatkan truk-truk pengangkut sampah tidak bisa lewat menuju pembuangan akhir karena jalan menuju lokasi pembuangan berlumpur.
"Sampah ini sudah sangat bau dan busuk, sudah hampir dua minggu ini tidak diangkut, " ujar Sitanggang salah satu warga di Aek Rangat, Sabtu (23/1/2021).
BACA JUGA: Jalan Menuju TPA Tak Bisa Dilalui, Kota Pangururan Bau Sampah
Diakuinya, jika sampah sampah ini tidak segera diangkut maka kawasan wisata Aek Rangat Pangururan akan berbau dan wisatawan akan lari menjauh dari objek wisata ini.
Hal yang sama disampaikan, Naibaho salah satu warga di pasar lama Pangururan yang menyesalkan tumpukan tumpukan sampah membuat Kota Pangururan menjadi kotor.
"Sangat kotor, sampah ini harus segera diangkat, malu kita ini, sebab Samosir daerah wisata dan sudah dikenal banyak orang, " katanya.
Sekretaris Dinas PU Kabupaten Samosir, Edison Pasaribu menyampaikan, Dinas PU bersama Lingkungan Hidup telah menurunkan 10 dam truk mobil untuk mengangkut batu sertu menimbun jalan yang berlumpur.
"Ada dua alat berat yang turun ke lokasi dan 3 dam truk milik PU dan 7 dam truk milik Lingkungan Hidup, sehingga secepatnya jalan bisa dilalui dan sampah bisa diangkut, " katanya.