Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara yang minus atau kontraksi 1,07% pada tahun 2020, rupanya mendapat sorotan dari Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo. Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi, diinstruksikan Presiden Jokowi untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi Sumut di tahun 2021 dan harus mulai terlihat di kuartal I tahun ini.
Instruksi Presiden Jokowi itulah yang kemudian disampaikan Gubernur Edy Rahmayadi kepada bupati/wali kota se-Sumut agar bersama-sama membuat ekonomi Sumut tumbuh positif meskipun di saat pandemi covid-19.
"Sesuai dengan instruksi Presiden, kuartal I harus pulih, minimal nol. Untuk itu, penyerapan APBD harus optimal dari kabupaten dan kota, termasuk juga provinsi," tegas Edy Rahmayadi, melalui video conference dengan bupati/wali kota se-Sumut di Rumah Dinas Gubernur, Jalan Jenderal Sudirman Medan, Kamis (11/02/2021) sore.
Gubernur Edy Rahmayadi telah menginstruksikan kepada seluruh pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemprov Sumut untuk mempercepat penyerapan APBD Sumut tahun anggaran 2021.
Hal yang sama juga diharapkan Edy Rahmayadi kepada bupati dan wali kota, segera menyerap APBD masing-masing. Tujuannya agar banyak uang berputar di masyarakat sehingga mendorong pertumbuhan.
Ia juga mengingatkan bupati/wali kota untuk turun langsung ke tingkat desa dan RT memastikan bantuan sosial baik dari kementerian atau daerah berjalan dengan baik dan benar. Juga diminta agar menggalakkan kegiatan padat karya, termasuk pengelolaan dana desa agar perekonomian kembali bergairah.
Tak hanya itu, Edy Rahmayadi juga menyinggung tingkat kepatuhan masyarakat atas protokol kesehatan yang masih rendah, sehingga penyebaran covid-19 masih cukup tinggi di Sumut. Per 10 Februari penambahan kasus di Sumut mencapai 240 kasus.
"Kepatuhan kita sama protokol kesehatan masih 40%, itulah yang membuat kita kesulitan mengendalikan Covid-19, Per 10 Februari bertambah 240, padahal sebelumnya kita sempat di angka 60 pertambahannya," ujar Edy.
"Karena itu, agar pemulihan ekonomi dan kedisiplinan protokol kesehatan berjalan bupati dan walikota turun hingga ke tingkat desa dan RT, benar-benar optimalkan perangkat-perangkatnya," ujar Edy lagi yang didampingi Kadis Kominfo Sumut, Irman Oemar.
Edy Rahmayadi juga menjelaskan, akan dibentuk Kampung Tangguh Mandiri untuk pemulihan ekonomi dan juga peningkatan disiplin protokol kesehatan. Desa-desa tersebut diharapkan mampu menerapkan protokol kesehatan dengan baik dan juga mengembangkan potensi daerahnya.