Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan perekonomian nasional sudah berada dalam tren pemulihan dari pandemi COVID-19. Dia menyebut, tren pemulihan juga terlihat dari beberapa data indikator perekonomian nasional.
Pertama, dikatakan Airlangga adalah dari realisasi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal IV-2020 yang minus 2,19%. Menurut dia, angka tersebut lebih baik dibandingkan dengan dua kuartal sebelumnya.
"Pencapaian ini membawa ekonomi Indonesia terkontraksi -2,07% secara YoY, dan ini lebih baik dibandingkan negara lain termasuk di kelompok G20, dan kita hanya lebih rendah dari China, Korsel, dan Vietnam," kata Airlangga dalam acara Economic Outlook 2021 CNBC Indonesia TV, Kamis (25/2/2021).
Kedua, kata Airlangga tren pemulihan ekonomi nasional juga terlihat dari PMI nasional yang ekspansi ke level 52,2%, serta indeks kepercayaan konsumen yang tumbuh ke level 84,8%. Lalu, ada pula realisasi penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) yang mencapai Rp 196,4 triliun di 2020.
"Optimisme pemulihan ekonomi diharapkan berlanjut hingga 2021. Berbagai lembaga internasional baik itu bank dunia, OECD, ADB dan IMF memproyeksikan pertumbuhan indo 4-4,8 %ini sejalan dengan target pemerintah sebesar 4,5%," katanya.
Ketiga, realisasi investasi juga mencerminkan tren pemulihan ekonomi nasional. Sementara indikator lainnya seperti Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan nilai tukar pun mengalami perbaikan bahkan sudah kembali pada level sebelum pandemi COVID-19 terjadi.
"Harga komoditas mulai membaik, mencerminkan pada waktunya akan meningkatkan penerimaan negara. Pandemi COVID dan PEN menjadi fokus pemerintah di 2021 dengan anggaran yang masih dinamis berada Rp 699,01 triliun berfokus pada sektor kesehatan," jelas Airlangga.
Untuk meminimalisir dampak pandemi COVID-19, kata Mantan Menteri Perindustrian ini pemerintah juga tetap memberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) berbasis mikro di 7 provinsi di Jawa-Bali.
"Pemerintah juga terus melakukan vaksinasi yang di jadikan salah satu game changer pandemi. Sampai 22 Feb telah diberikan 1,2 juta orang, target fase pertama dosis kedua telah diberikan 737.824 orang. Kita sudah masuk pada fasilitas kelompok lansia, pekerja public, dan vaksinasi didorong agar bisa herd immunity yang bisa segera dicapai," ungkapnya.(dtf)