Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Kader Partai Demokrat, Arief Tampubolon meminta KPK menelusuri adanya praktik gratifikasi atau suap pada agenda kongres luar biasa (KLB) di Hotel The Hill Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang yang menghasilkan Jendral TNI (Purn) Moeldoko sebagai ketua umum terpilih.
Menurut Arief Moeldoko adalah Kepala Staf Kepresidenan (KSP) yang tufoksinya digaji dengan uang rakyat.
"Uang dari mana Moeldoko bisa menyelenggarakan KLB ilegal itu dengan mengerahkan banyak orang dari wilayah timur Indonesia, sedangkan dia hanya seorang KSP. Jika ada sponsornya, berarti sudah terjadi tindak pidana suap atau gratifikasi terhadap dirinya," ujar dia, Senin (8/3/2021).
Arief menilai, tidak adanya tindakan pembubaran KLB ilegal di tengah pandemi Covid-19 oleh instansi pemerintah, menambah kecurigaan adanya dugaan suap yang mengalir ke oknum-oknum instansi terkait.
"KPK harus membuktikan dugaan suap atau gratifikasi itu tidak terjadi menjelang hingga berlangsungnya KLB ilegal Sibolangit. Ke oknum-oknum mana saja aliran dana itu mengalir sehingga KLB ilegal di tengah pandemi Covid-19 tidak bisa dibubarkan. Atau jangan-jangan KPK juga sudah terkondisikan, " tuturnya.
Selain itu, lanjut Arief, KPK harus juga menyelidiki kepala daerah yang terkondisikan oleh panitia pelaksana KLB ilegal yang diam dan tutup mata adanya kerumunan di tengah pandemi Covid-19.
"Jika ada kepala daerah menerima janji atau uang dari panitia pelaksana KLB ilegal, ini bisa diusut tuntas oleh KPK, dan jika ada juga intervensi atau ancama ke kepala daerah, Kapolri Jenderal Listyo bisa mengungkapnya," katanya.
Arief juga menyesalkan adanya pengerahan massa dari salah satu ormas ke lokasi KLB ilegal yang menghadang kader Partai Demokrat hingga nyaris terjadi bentrokan.
"Alur pengerahan massa Ormas ini juga menjadi tanda tanya, siapa yang mengerahkan sehingga polisi tak berdaya membubarkannya. Ini semua sudah terkondisikan, tidak mungkin cuma-cuma tanpa biaya semua itu," tandasnya.