Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Ketua DPRD Sumatera Utara (Sumut) Baskami Ginting menyampaikan pendidikan anti korupsi sudah seharusnya dilakukan sejak keluarga. Hal tersebut membutuhkan peran serta orangtua sebagai peletak pondasi awal membangun perilaku anti korupsi.
Hal tersebut disampaikan politisi PDIP ini usai mengikuti bimtek keluarga berintegritas, dengan tema "Mewujudkan keluarga berintegritas dengan penanaman nilai anti korupsi" yang diselenggarakan KPK RI di Hotel Santika Medan, Rabu (15/11/2023).
"Semuanya dimulai dari keteladanan yang diberikan orangtua kepada anak. Nilai-nilai kejujuran, disiplin, bertanggungjawab dimulai dari hal-hal keseharian terkecil," kata Baskami
Baskami menjelaskan, perilaku korupsi juga dilahirkan dari budaya nepotisme dan kolusi. Perilaku yang hanya menguntungkan kepentingan keluarganya dan atau kroninya di atas kepentingan masyarakat, bangsa, dan negara.
Baskami menjelaskan, jika keluarga sudah mendukung pencegahan korupsi sejak dini, maka semangat antikorupsi akan berkembang menjadi budaya di negeri ini.
Hadir di kegiatan tersebut penjabat Gubsu Hasanuddin dan Direktur Pembinaan Peran Serta Masyarakat KPK RI, Kumbul Kuswidjanto.
Dalam sambutannya Pj Gubsu, Hasanuddin mengatakan pihaknya mengapresiasi gerakan penanaman nilai anti korupsi pada keluarga ini.
"Saat ini Sumut mewujudkan program prioritas, di antaranya clean governance, daya saing, penanggulangan stunting, kemiskinan, pengangguran terbuka dan peningkatan pelayanan publik," jelasnya.
Sementara itu dalam paparannya Kumbul mengatakan berdasarkan hasil survey KPK, hanya 4 persen orangtua yang menanamkan kejujuran pada anak-anak. Sebanyak 78,3 persen istri tidak pernah menanyakan asal pendapatan maupun barang yang diberikan oleh suami.