Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - Harga cabai mulai dari cabai rawit merah sampai cabai jenis lain setiap musim hujan selalu mengalami kenaikan. Tak tanggung-tanggung bahkan mengalahkan harga daging sapi per kilogram.
Kalangan pengamat menyebutkan kenaikan ini terjadi karena adanya masalah pada supply and demand. Namun masalah tak kunjung selesai sampai saat ini.
Pengamat pertanian dari Institut Pertanian Bogor (IPB) Hermanto Siregar mengungkapkan sebenarnya ada cara yang bisa dilakukan untuk menyelesaikan masalah ini.
Seperti pengembangan teknologi budidaya yang memungkinkan produksi cabai di luar musim. Misalnya dengan menerapkan budidaya tanaman cabai di dalam rumah kaca.
Selain itu, saat produksi melimpah cabai harus diolah menjadi berbagai produk olahan seperti saus cabai, pasta cabai dan cabai bubuk/kering. "Teknologi penyimpanan cabai segar juga dapat digunakan agar cabai bisa disimpan lebih lama," kata dia saat dihubungi detikcom, Minggu (21/3/2021).
Hermanto menyebut untuk produk cabai olahan maupun cabai segar yang sudah disimpan cukup lama tersebut dipasok secara bertahap hingga ke waktu di mana tidak ada produksi cabai segar. Jika hal ini sudah dilakukan, maka harga cabai tidak setinggi saat ini.
Peneliti INDEF Rusli Abdullah mengatakan harus ada sebaran yang merata di sentra produksi cabai di berbagai wilayah. Misalnya setiap wilayah harus memiliki supplier cabai di masing-masing wilayah penyangga untuk meredam gejolak harga.
Berikutnya, cabai merupakan komoditas yang tidak tahan lama. Karena itu jika ada panen raya dan stok melimpah maka cabai bisa diolah seperti dijadikan sambal atau cabai olahan lainnya.
"Untuk masalah cabai memang harus ada rekayasa kuliner. Harus mengubah pola konsumsi masyarakat yang sekarang cenderung menyukai cabai segar," jelas dia.
Rusli mencontohkan di Singapura, Thailand, Malaysia dan negara Asia lain sudah biasa menggunakan penambah rasa pedas dengan cabai bubuk atau cabai kering.
Namun untuk menjalankan semua ini, harus didukung oleh semua pihak seperti Kementerian Perdagangan untuk mengurus pergerakan harga, Kementerian Pertanian untuk mengatur ketersediaan barang, Kementerian Perindustrian untuk pengolahan dan inovasi sampai Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk promosi dengan menjadikan olahan cabai sebagai oleh oleh. dtc