Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Per Februari 2021, neraca perdagangan Sumatra Utara (Sumut) mencatatkan surplus. Data Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, Sumut masih untung berdagang dengan mitra dagang sebesar US$ 790,159 juta dimana ekspor Sumut mencapai US$ 1,538 miliar sedangkan impor hanya US$ 748,396 juta. Surplus yang dicetak Sumut ditopang oleh kinerja ekspor yang positif dan mampu tumbuh 20,76%.
Kepala BPS Sumut, Syech Suhaimi, mengatakan, surplus dagang Sumut terbesar dengan Amerika Serikat (AS) senilai US$ 138,299 juta. "Karena ekspor Sumut ke AS mencapai US$ 199,432 juta. Sementara impor hanya US$ 61,132 juta," katanya, Selasa (6/4/2021).
Pada Februari 2021, Sumut juga untung berdagang dengan Jepang senilai US$ 80,022 juta dimana ekspor Sumut mencapai US$ 88,842 juta dan impor-nya US$ 8,821 juta. Negara berikutnya yang memberikan untung ke Sumut adalah India senilai US$ 76,069 juta. Ekspor Sumut ke India mencapai US$ 106,415 juta sementara impor hanya US$ 30,345 juta.
Sumut juga untung US$ 71,925 juta dari Mesir. Karena ekspor Sumut ke negara tersebut mencapai US$ 78,788 juta sementara impor hanya US$ 6,863 juta. Selanjutnya dengan Mesir untung US$ 43,813 juta dimana ekspor US$ 47,038 juta sementara impor hanya US$ 3,22 juta.
Syech mengatakan, meskipun secara keseluruhan neraca perdagangan mengalami surplus, Sumut tetap mengalami defisit ke 5 negara mitra utama. Terbesar ke Singapura sebesar US$ 51,654 juta, Cina sebesar US$ 43,644 juta, Argentina sebesar US$ 33,924 juta, Australia sebesar US$ 27,016 juta dan dengan Brazil defisit US$ 19,302 juta.