Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Dengan ketidakhadiran Vice Chairman dan pemimpin de-facto Samsung Lee Jae-yong, raksasa teknologi asal Korea Selatan ini berada dalam masa krisis. Menjalankan perusahaan besar tentu saja tidak mudah, dan jelas bukan sesuatu yang bisa dilakukan dari penjara.
Sang Pangeran Samsung masuk bui sejak Januari atas kasus suap yang menjeratnya. Pria yang juga dikenal dengan nama Jay Y Lee ini tidak mengajukan banding atas putusan tersebut. Artinya, dia bersedia menjalani vonis seluruh hukuman yakni penjara selama dua setengah tahun.
Sebagai orang penting Samsung, persetujuan Jay Y Lee diperlukan untuk keputusan bisnis utama. Ketidakhadirannya membuat Samsung terkatung-katung. Keputusan yang terkait dengan investasi baru dan strategi masa depan perlu segera diselesaikan, tetapi para eksekutif Samsung tidak punya waktu berdiskusi dengan pemimpin mereka.
Sangat sulit bagi Jay Y Lee untuk membuat keputusan strategis selama dia di penjara. Para eksekutif Samsung hanya diberi waktu 10 menit untuk bertemu dengannya dan itu jelas tidak cukup untuk membahas hal-hal yang begitu rumit.
Alhasil, sejumlah keputusan besar pun ditunda karena ketidakhadiran Jay Y Lee. Salah satu contohnya, Samsung telah mengusulkan investasi bernilai multi-miliar dolar ke Amerika Serikat. Mereka bermaksud membangun pabrik pembuatan chip baru di tengah seretnya pasokan komponen semikonduktor global.
Dikutip dari Sammobile, investasi tersebut hingga sekarang kemungkinan besar belum diselesaikan karena tersandung masalah ini. Di sisi lain, saingannya TSMC sudah bergerak lebih cepat melanjutkan investasi pabrik chip barunya di AS.
Sementara Samsung, belum memutuskan di mana pabrik chip baru senilai USD 17 miliar akan berlokasi. Sebelum Jay Y Lee dipenjara, Samsung sedang mempertimbangkan sejumlah lokasi untuk proyeknya tersebut antara lain di Arizona, Austin dan New York. Tertundanya keputusan ini pun kembali dikaitkan dengan Jay Y Lee yang sedang menjalani masa hukuman.
Baru-baru ini, pihak Gedung Putih AS dikabarkan telah mengundang Samsung dalam sebuah pertemuan yang membahas pasokan chip global. Sebagai salah satu pemain utama dan investor besar di industri semikonduktor, Samsung jelas akan mendapat kursi untuk diajak berkontribusi.
Jay Y Lee kemungkinan besar akan mewakili Samsung seandainya dia tidak dipenjara. Informasi dari sumber yang tidak disebutkan namanya mengatakan, Samsung menggelar rapat internal untuk memutuskan siapa yang akan mewakili perusahaan. Kabarnya, Kim Ki-nam selaku kepala divisi sistem perangkat Samsung Electronics dipilih untuk menjalankan tugas penting tersebut.(dtn)