Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan.
mbudsman Republik Indonesia (RI) Perwakilan Sumatera Utara (Sumut) memastikan banyak mendapat hal baru dari penjelasan yang disampaikan Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan (BPFK) Medan yang dipanggil untuk dimintai penjelasan terkait kasus tabung oksigen yang diduga kosong sehingga mengakibatkan satu orang pasien meninggal dunia pada 26 Mei lalu.
Kepala Ombudsman Perwakilan Sumut Abyadi Siregar mengatakan, dari hasil penjelasan BPFK Medan diketahui betapa pentingnya uji kalibrasi alat-alat kesehatan.
“Jadi sudah bisa kita nilai bahwa terjaminnya kualitas alat-alat kesehatan itu menjadi salah satu penentu keselamatan pasien sebetulnya,” ujarnya, Jumat (4/6/2021).
Tetapi meski demikian kata Abyadi, pihaknya belum bisa mengambil kesimpulan yang akan menjadi rekomendasi.
“Penjelasan dari BPFK ini masih tahapan pengumpulan data, Nanti siang kami masih akan meminta keterangan dari Dirut RSUD Pirngadi. Masih terus kita melakukan kelengkapan-kelengkapan untuk menghasilkan laporan hasil akhir,” katanya.
Sebelum meminta penjelasan dari BPFK, Ombudsman RI juga sudah melakukan sudah melakukan kunjungan ke RSUD Pirngadi pada Sabtu (29/5/2021).
Seperti diketahui beredar video seorang pasien di Rumah Sakit Umum Pirngadi Medan, tidak mendapatkan pelayanan medis secara maksimal. Padahal pasien dalam kondisi darurat dan membutuhkan bantuan.
Di tersebut terlihat keluarga pasien menuding perawat melakukan kelalaian karena memasang tabung oksigen yang diduga kosong, hingga akhirnya pasien meninggal dunia.
Dalam video viral tersebut, terlihat keluarga pasien sempat terlibat keributan dengan perawat yang bertugas di rumah sakit karena diduga perawat itu memberikan tabung oksigen kosong kepada pasien darurat yang mengalami sesak.
Keluarga pasien mengatakan, bahwa tabung oksigen yang dipasang adalah kosong karena kelalaian perawat yang bertugas. Keluarga pasien itu mengaku tidak mendapatkan pelayaan medis yang maksimal sehingga orang tuanya meninggal dunia.
Sementara Humas Rumah Sakit Umum Pirngadi Kota Medan, membantah tentang adanya kelalaian yang dilakukan petugasnya.
“Saat itu kondisi pasien memang dalam keadaan darurat dan akan dipindahkan ke ruangan ICU oleh petugas rumah sakit, namun karena saat akan dipindahkan pasien mengalami sesak. Kemudian diberikan oksigen, namun nyawanya tidak terselamatkan,” ujar Humas RS Pirngadi Medan, Edison.