Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Medan menyampaikan 4 poin terhadap 100 hari kerja kepemimpinan Bobby-Aulia sebagai Wali Kota dan Wakil Walikota Medan. Adapun evaluasi ini disusun guna mengukur dan menilai janji-janji Bobby-Aulia mewujudkan visi-misinya pada saat kampanye dan pada saat pelantikannya sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Medan.
Secara garis besar, GMKI Medan menilai 100 hari kepemimpinan Bobby Nasution masih belum mampu menunjukkan perubahan signifikan dan masih jauh jika dibandingkan dengan janji-janjinya saat kampanye.
"Dalam 100 hari kerja ini kami melihat program-program yang dijanjikan Pak Wali Kota masih belum terlihat. Sebut saja Medan bersinar (bersih tanpa narkoba), Medan bebas macet, Medan sakansawira (satu kelurahan satu sentra kewirausahaan), Medan bercabang (bersih cantik tanpa lubang), Medan bebas begal, Medan najir (tanpa banjir), dan masih banyak lagi. Seharusnya dalam 100 hari kerja Wali Kota sudah bisa menunjukkan komitmen akan realisasi dari program-program ini," kata Ketua GMKI Medan, Meliana Gultom, Sabtu (5/5/2021). Berikut 4 poin evaluasi GMKI Medan terhadap 100 hari kerja Bobby-Aulia sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Medan:
1. Penanganan pandemi covid-19
Penanganan pencegahan covid-19 yang dilakukan di 100 hari kerja Bobby-Aulia masih belum menunjukkan perkembangan yang menjanjikan. Meskipun saat ini kota Medan berada di zona oranye namun situasi di lapangan menunjukkan begitu banyak pelanggaran-pelanggaran yang bahkan dilakukan oleh pihak Pemko sendiri. Sebut saja pembukaan kawasan Kesawan yang menimbulkan keramaian yang menunjukkan Pemko Medan abai terhadap protokol kesehatan. Terakhir beberapa rumah sakit di Medan kehabisan ruangan untuk pasien covid-19 serta vaksinasi per hari ini yang masih mencapai 42% dari target vaksinasi di Kota Medan.
2.Infrastruktur Kota Medan.
Pernyataan Bobby yang menargetkan akan menyelesaikan masalah infrastruktur di Kota Medan dalam 2 tahun tentu dalam 100 hari kerja ini harus dapat menunjukkan komitmen yang jelas. Namun kenyataannya hal itu belum dapat dilihat, karena masih banyaknya terlihat jalan berlubang, seharusnya pemerintah juga harus bisa mengelola tata ruang kota yang aman dan bersih. sehingga tidak lagi menimbulkan ruang kota yang amburadul, tidak tertata dengan baik, masih banyaknya infrastruktur yang harus dibenahi dan drainase yang masih banyak belum berfungsi dengan baik, sehingga hujan yang terus menimbulkan kota Medan banjir. Pemerintah kota Medan juga harus mampu Mewujudkan Infrastruktur kota Medan yang bersih, transparan dan akuntabel.
3. Pemulihan ekonomi
Dalam kepemimpinan Wali Kota Medan pastinya harus bekerja keras dalam pemulihan ekonomi di tengah pendemi covid-19. Bukan menjadi pelaku utama yang mengundang keramaian, untuk program kerja UMKM yang juga salah satu fokus Walikota Medan seharusnya menjadi mininatur pemulihan ekonomi yang berbasis protokol kesehatan, tentu hal ini menjadi tugas berat. Namun jika Walikota mampu memulihkan perekonomian di tengah pendemi Covid-19 maka menjadi keberlangsungan yang dapat membantu kinerja Pemerintah Kota Medan. The Kitchen of Asia yang digadang oleh walikota Medan seharusnya menjadi salah satu contoh pemulihan ekonomi yang patuh dan ketat terhadap protokol kesehatan, namun kenyataannya hal itu berbanding terbalik.
4. Pemberantasan Korupsi
Pungutan liar masih marak terjadi di lingkaran layanan publik Pemko Medan, meskipun ada tindakan pemecatan yang dilakukan oleh Walikota namun tentu reformasi birokrasi yang digadang-gadang oleh Bobby-Aulia masih masih belum menunjukkan komitmen diawal 100 hari kerja ini. Pemungutan liar seharusnya tidak lagi terjadi di kota Medan, hal ini sangat merusak citra pemerintah kota Medan, Sehingga Masyarakat yang terus menjadi korban pungli.
"GMKI Medan sebagai bagian dari masyarakat Kota Medan dan mitra kritis pemerintah Kota Medan berharap agar WaliKota fokus terhadap program-program dan janjinya sewaktu kampanye. Perubahan Kota Medan sangat dinantikan melalui kebijakan dan peraturan yang dapat mengedepankan kinerja secara efektif dan efisien, keberlangsungan. Masyarakat Kota Medan yang sejahtera dan berdaya saing serta kota Medan bersih, aman dan transparan dan berkolaborasi seperti yang dicita-citakan," tutup Meliana.