Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Perekonomian Sumatra Utara (Sumut) tahun ini akan bertumpu pada kinerja investasi, baik Penanaman Modal Asing (PMA) maupun Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN). Meskipun kontribusinya hanya sekitar 32% terhadap ekonomi Sumut, namun investasi dinilai menjadi penopang perbaikan ekonomi Sumut secara sustainable (berkelanjutan) seiring dengan optimisme investor terhadap keberhasilan vaksinasi.
"Jadi pertumbuhan investasi itu diperkirakan akan berkelanjutan. Itu sejalan dengan optimisme para pelaku usaha setelah adanya vaksinasi. Meski penopang terbesar ekonomi masih konsumsi karena berkontribusi 50%, namun optimisme investor terhadap iklim investasi Sumut tahun 2021 sudah dibuktikan dengan adanya peningkatan realisasi jumlah proyek investasi pada triwulan I-2021," kata Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sumut, Soekowardojo, Rabu (16/6/2021).
Berdasarkan hasil survei liaison BI, menunjukkan rencana korporasi untuk melakukan tambahan investasi di tahun 2021. Meskipun pertumbuhan kredit investasi pada awal tahun belum menunjukkan penguatan, namun investasi diperkirakan terus mengalami peningkatan.
Di Sumut sendiri, kata Soeko, sektor listrik, gas, dan air masih mendominasi tambahan investasi, diikuti oleh sektor perumahan, kawasan industri dan perkantoran. Adapun negara investor PMA terbesar yang masuk ke Sumut yakni Singapura, Hongkong, Malaysia, Belanda, dan Korea Selatan.
Sementara itu, dalam mendorong promosi investasi, BI terus bersinergi dengan Pemerintah Daerah (Pemda) secara aktif dengan tetap melakukan pameran promosi investasi, business matching, perbaikan media promosi (website), dan penjaringan proyek investasi daerah melalui kompetisi menulis proyek investasi dan peningkatan kapasitas penyiapan dokumen proyek investasi.
Soeko mengatakan, seiring dengan optimisme investor terhadap iklim investasi Sumut tahun 2021, memang dibutuhkan upaya yang lebih tinggi agar realisasi investasi yang lebih cepat dan berkontribusi dalam mendorong pemulihan ekonomi Sumut. Upaya tersebut dilakukan dengan mendorong kemudahan perijinan melalui sistem Online Single Submission (OSS) yang berfungsi sebagai informasi satu pintu.
Kemudian meningkatkan pemahaman pelaku usaha terkait UU Cipta Kerja melalui sosialisasi dan konsultasi langsung dengan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPPTSP) Sumut. Juga mendorong awareness pelaku usaha untuk menyampaikan Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) melalui kegiatan sosialisasi untuk memberikan informasi bahwa penyampaian LKPM tidak terkait dengan pengawasan perpajakan.
"Upaya terakhir adalah meningkatkan peran tenaga kerja Sumut melalui peningkatan kualitas pendidikan terutama pada pendidikan vokasi. Sehingga, semakin banyak tenaga teknis dari Sumut," kata Soeko.