Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Rantauprapat. Seorang bocah perempuan hanyut terbawa arus sungai Bilah di Rantauprapat, Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara (Sumut). Bocah berusia 11 tahun tersebut tercebur kedalam air, setelah terpeleset saat bermain di pinggiran sungai.
Peristiwa ini terjadi pada Jumat (9/7/2021) siang kemarin sekitar pukul 13.00 WIB. Tepatnya berlokasi di bawah jembatan Kereta Api di Kampung Lalang, Urung Kompas, Rantau Selatan.
Adapun korban bernama Ayu Syahputri, anak dari Ardiansyah Putra penduduk Simpang Tiga, Padang Pasir, Selatan. Saat itu siswa kelas 5 sekolah dasar ini sedang bermain bersama 2 teman sebayanya.
Seorang rekan kerja orang tua korban di salah satu Bank BUMN bernama Heryanto mengatakan jarak antara lokasi kejadian (sungai) dengan kediaman ketiga anak tersebut sebenarnya cukup jauh. Menurutnya jarak tersebut tidak kurang dari 1 kilometer.
"Sebenarnya jauh itu jarak antara rumahnya dengan sungai. 1 Km kayaknya gak kurang," kata Hery kepada medanbisnisdaily.com, Sabtu (10/7/2021).
Hery yang sedari awal ikut membantu pencarian korban mengatakan berdasarkan kesaksian 2 temannya, siang itu ketiga anak tersebut pergi ke jembatan kereta api, yang ada di sekitar lokasi kejadian. Kepergian mereka dilakukan tanpa sepengetahuan orang tua masing-masing.
Kepergian ketiga anak ini diduga karena rasa penasaran dengan jembatan kereta api yang baru selesai dibangun tersebut. Ditempat itu, jembatan kereta api merupakan hal baru yang sebelumnya tidak ada.
Sekedar informasi, jembatan kereta api ini merupakan bagian dari jalur kereta api Rantauprapat - Pekanbaru. Jalur ini merupakan jalur baru, yang saat ini masih dalam tahap pengerjaan.
"Sebelum turun ke (sisi) sungai, anak-anak ini sempat menyeberangi jembatan itu. Entah kenapa siap nyebrang jembatan itu, turun orang itu ke sungai," kata Hery.
Setelah sampai di pinggiran sungai ketiga anak ini kemudian bermain-main. Namun naas bagi Ayu, dia terpeleset dan langsung tercebur ke sungai.
Melihat Ayu tercebur ke sungai, kedua temannya tidak bisa berbuat apa-apa. Mereka bahkan tidak melapor kan peristiwa itu, karena merasa takut akan dimarahi.
"Itu kejadiannya kan hari Jumat, sewaktu orang sedang shalat Jumat. Jadi sunyi lah keadaan. Terus anak-anak ini juga bilang sempat nampak (melihat) si Ayu ngangkat tangannya. Cuma namanya anak-anak, gak bisa apa-apalah mereka. Malah mau pulang pun takut orang itu," kata Hery.
Keduanya memilih berdiam diri di pinggir sungai selama beberapa jam. Akibatnya kabar hanyutnya Ayu ini, baru sampai ke orang tuanya 2 jam kemudian
Hal itu terjadi setelah seorang Bapak yang sedang memanen sawit, merasa heran melihat keberadaan 2 anak perempuan tersebut dipinggir sungai. Dia kemudian menanyai kedua anak tersebut.
Setelah mendapat jawaban, bapak tersebut lalu membawa mereka pulang dan mengabarkan peristiwa tersebut.
"Hanyutnya sekitar jam 1, sementara orang tuanya di kantor baru dikabari jam 3. Itu artinya kan udah lama si Ayu ini hanyut," kata Hery.
Terpisah, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Labuhanbatu Atiya Muktar mengatakan upaya pencarian telah dilakukan sejak semalam mulai pukul 16.00 WIB. Namun hingga matahari terbenam, keberadaan korban belum ditemukan.
"Semalam kita mulai jam 4 sampai jam 6. Lalu hari ini kita lanjutkan dimulai jam 09.30 (WIB) tadi," kata Atiya.
Atiya mengatakan pencarian jasad korban dilakukan dengan menyusuri sungai menggunakan perahu karet. Sampai sejauh ini pencarian telah dilakukan seluas radius 300 meter.