Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Gangguan yang terjadi pada sistem pelayanan Custom Exercise Information Sistem and Automation (CIESA) Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan, sudah berangsur pulih dan sudah kembali digunakan oleh para pengusaha sejak Senin (19/7/2021).
Hal itu disampaikan Kepala Kantor Pelayanan Bea dan Cukai (KPBC) Belawan Tri Utomo melalui Humas Donny kepada Medanbisnisdaily.com.
Sekadar mengingatkan, para pelaku usaha (importir dan eksportir) pada minggu silam mengeluhkan sekaligus mendesak Ditjen BC segera memperbaiki sekaligus memulihkan gangguan yang terjadi pada CIESA. Sebab, gangguan yang terjadi secara nasional itu dikhawatirkan berdampak menimbulkan pembengkakan pada berbagai pos biaya logistik.
Donny menyebutkan, pada saat terjadinya gangguan pada CIESA selama beberapa hari pada pekan silam pihaknya dengan sigap mengoperasikan sistem berjuluk Sistem Aplikasi Bea Cukai Belawan (Sibela) 2.0 yang memback-up sekaligus membantu mengatasi gangguan yang terjadi pada CIESA.
Donny mengatakan, pada saat inipun bila masih ada gangguan pada CIESA yang sedang dan terus dalam proses penyempurnaan pemulihan, pelaku usaha tetap dapat menggunakan Sibela 2.0 yang dioperasikan pihaknya.
"Kalau pengusaha merasakan masih ada gangguan pada CIESA silahkan menggunakan Sibela 2.0 " , kata Donny.
Terpisah, Ketua Umum Badan Pengurus Pusat Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (BPP GPEI) yang juga Ketum Kadinda Sumatera Utara Khairul Mahalli mengapresiasi kesigapan pihak KP BC Belawan mengoperasikan Sibela 2.0 sehingga gangguan yang terjadi pada sistem CIESA tidak menimbulkan gangguan yang cukup signifikan bagi pelaku usaha khususnya eksporter di Sumatera Utara.
"Kami sangat mengapresiasi kesigapan pihak KP BC Belawan dalam mengatasi gangguan yang terjadi pada sistem CIESA secara nasional," kata Khairul Mahalli, Selasa (20/7/2021) yang dihubungi melalui sambungan telefon.
Dia menyarankan, agar modul modul pelayanan sejenis yang menggunakan sistem digitalisasi dapat diterapkan oleh instansi yang lain supaya kalau ada gangguan pada sistem utama dapat diatasi melalui back-up yang sudah dipersiapkan.
Dia menyebutkan, dalam sistem digitalisasi hal hal sejenis bisa saja terjadi. Jadi, jika sudah ada sistem yang memback-up maka tidak berdampak buruk.