Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Dairi. Penutupan lokasi wisata oleh Pemerintah Kabupaten Dairi dengan diperpanjangnya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3 dari tanggal 3-16 Agustus 2021, sangat dikeluhkan para pelaku wisata di Kecamatan Silahisabungan. Pasalnya sangat berpengaruh dengan pendapatan usaha masyarakat setempat.
"Kalau diperpanjang terus PPKM ini, mau makan apa kami masyarakat pelaku wisata di Silahisabungan," kata BN Pintubatu pemilik penginapan dan pemancingan di Desa Silalahi II kepada wartawan, Minggu (8/8/2021).
Sejak adanya pandemi Covid-19, usaha masyarakat sudah terganggu, karena wisatawan atau pengunjung yang datang ke Tao Silalahi (Danau Toba) menurun dratis. Apalagi kalau tempat wisata ditutup atomatis sama sekali tidak ada pendapatan kami lagi selaku pelaku wisata. Gimana lagi mau menggaji karyawan/yang kami pekerjakan di penginapan," ujarnya.
Hal senada juga disampaikan, AR Sidebang pemilik warung dan pemancingan di Desa Silalahi III. Menurutnya, sejak diberlakukan PPKM usahanya merugi, karena tidak ada pengunjung yang datang.
"Cuman ini nya usaha kami, kalau PPKM terus diperpanjang gimana lagi kami mau membiayai kebutuhan hidup dan sekolah anak-anak kami," ungkapnya.
Kalau memang penutupan tempat wisata ini diperpanjang terus, keduanya meminta perhatian dan bantuan dari pemerintah untuk kelangsungan hidup mereka memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Pantauan wartawan, pintu masuk ke Kecamatan Silahisabungan dijaga ketat oleh petugas Satgas Covid kecamatan dan desa. Setiap warga khususnya pendatang yang datang harus menunjukan surat pernah di vaksin atau swab, serta maksud dan tujuan datang ke Silahisabungan.