Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com. Tanah Karo. Sepekan terakhir harga kubis (kol) produksi dataran tinggi Kabupaten Karo, Sumatra Utara, mengalami kenaikan harga. Saat ini harga perkilogram di tingkat pelelangan ladang Rp 2.500/kg. Kenaikan harga diprediksi berhubungan erat dengan masa tanam saat kemarau bulan Juni-Juli 2021.
“Harga lelang di ladang variasi antara harga Rp 2.500- Rp 3.000 perkilogram, tergantung mutu. Varian harga kol putih antara Rp.2.500-Rp 2.700/kg. Sementara kol sayap (mutu,red), mencapai Rp 3.000 perkilogranya”, ujar pengirim antar pulau, Gusmit Karo-Karo, kepada medanbisnisdaily.com, Senin (13/9/2021) di areal pergudangannya kawasan Kota Berastagi.
Hal senada juga disampaikan oleh kolektor (pengumpul,red) lainnya. Win Kun, pengumpul sejumlah produk hortikultura yang dikirim ke sejumlah pulau di Indonesia serta ekspor ke Taiwan, Malaysia, dan Singapura juga menyatakan kenaikan harga seiring dengan tidak sebandingnya permintaan dengan produksi kubis saat ini.
“Penanaman bulan Juni panen bulan September ini. Ketika musim tanam cuaca kemarau. Jadi tidak banyak kol yang mutu (sayap.red), jarang sayap dan sulit mencarinya. Pengiriman antar pulau ke Jakarta, Bangka, Belitung, Batam, dan Palembang lancar, demikian juga ekspor ke Taiwan. Hanya saja ada kalanya pembeli merasa mahal membeli” ujar Win Kun.
Di sisi lain sambung Win Kun, pihaknya yang senantiasa berhubungan dengan petani merasa ada hikmah dengan kenaikan harga kol saat ini. Harga kubis yang sempat lama anjlok membuat petani enggan menanam. Dengan kenaikan kali ini, semoga petani Karo kembali bergairah untuk menanam kol. Dengan iringan harapan pemerintah juga kedepannya membuat terobosan pemasaran baru.