Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com Nias. Fitri Amanda Waruwu (13), siswa kelas VI SD, warga Dusun V, Desa Sitolubanua, Kecamatan Bawolato, Kabupaten Nias, Sumatera Utara ditemukan sudah jadi mayat. Kondisi jenazah sudah mulai membusuk tertutup rumput dan daun pisang.
Mayat korban ditemukan di kebun karet, yang lokasinya terjal menurun seberang sungai, berjarak sekitar 350-an meter dari belakang rumah warga, di antara Dusun II dan V Desa Sitolubanua, Kecamatan Bawolato, Kabupaten Nias.
Warga sontak menangis histeris tak tertahankan ketika menemukan mayatnya, pada Senin (13/9/2021). Peristiwa yang menyedihkan itu pun menggemparkan warga Desa Sitolubanua, Bawolato.
Paman Fitri bernama Beliaro Gulo alias Ama Rida yang dihubungi medanbisnis mengatakan, Fitri Amanda Waruwu adalah anak kedua dari 3 bersaudara. Ia masih duduk di kelas VI SD. Korban tinggal di rumah neneknya di Dusun V Sitolubanua.
Korban kerap bergaul (bermain) di lingkungan sekitar. Lantaran kedua orang tuanya merantau ke seberang (Pekan Baru) mencari pekerjaan.
Beliaro Gulo menjelaskan, kejadian ini berawal pada Jumat , 10 September 2021, menjelang sore, Fitri belum pulang ke rumah. Keluarga mulai kasak kusuk mencari bahkan sebagian warga kampung yang mendengar informasi turun, namun Fitri tidak kunjung ditemukan
Fitri pun dinyatakan hilang sejak Minggu,12 September 2021, setelah keluarga didampingi pemerintah desa melapor ke Polsek Bawolato. Bahkan, informasi hilangnya Fitri sempat diiposting akun Paulusman Gulo di media sosial. Pemilik akun meminta bantuan siapapun yang menemukan Fitri Ananda Waruwu, berharap segera kembali ke rumah.
BACA JUGA: Mayat Sudah Membusuk, Polres Nias Belum Bisa Pastikan Penyebab Tewasnya Siswi SD Fitri Waruwu
Pencarian terus dilakukan keluarga dibantu warga setempat hingga Senin kemarin. Fitri akhirnya ditemukan sudah jadi mayat ketika warga mencium bau busuk. Menurut Beliaro, Polisi Sektor Bawolata yang mendapat informasi penemuan mayat mendatangi tempat kejadian, selanjutnya mengevakuasi mayat korban ke RSU dr Thomsen di Gunungsitoli.
Beliaro Gulo mengatakan, mereka tidak mengetahui penyebab Fitri meninggal dengan kondisi mengenaskan. Ia berharap kepolisian segera mengungkap peristiwa ini.
"Kami warga masyarakat biasa yang buta hukum menyerahkan sepenuhnya masalah ini kepada bapak polisi agar bisa mengungkap siapa pelaku," harapnya.
Kapolres Nias, AKBP Wawan Iriawan maupun melalui Paur Subbag Humas Polres, Nias, Aiptu Yadsen F Hulu yang dikonfirmasi atas penemuan mayat tersebut belum merespon.