Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Seorang narapidana terorisme (napiter) yang pernah tergabung ke dalam kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng), Muhammad Basri Bin Barjo alias Bagong mengucapkan ikrar setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Ikrar diucapkan di Nusakambangan, Jawa Tengah.
"Telah dilaksanakan ikrar setia NKRI dan lepas baiat oleh satu orang narapidana kasus terorisme di Lapas Khusus Kelas IIA Karanganyar Nusakambangan," ujar Penanggung Jawab Kendali Operasi (PJKO) Madago Raya, Irjen Rudy Sufahriadi melalui keterangan tertulis, Sabtu (2/10/2021).
Rudy mengatakan Basri langsung dipindahkan ke Blok B usai mengucapkan ikrar setia sebagai persiapan sebelum dia dipindahkan ke Lapas Maksimum Nusakambangan. Menurutnya, pemahaman Basri telah berubah setelah menjalani program dari Densus 88 Polri.
"Basri berubah pemahamannya sejak mengikuti program penggalangan antar narapidana yang diselenggarakan oleh tim Satgassus Densus," katanya.
Sementara itu, Wakasatgas Humas Operasi Madago Raya, AKBP Bronto Budiyono merasa senang Basri mengucapkan ikrar setia ke NKRI. Bronto berharap seluruh napi teroris dapat melakukan hal serupa.
"Menyambut baik apa yang telah dilakukan oleh napiter karena telah lepas baiat dan kembali setia kepada NKRI," tutur Bronto.
Adapun Bronto juga mengimbau kepada sisa empat kelompok teroris MIT Poso untuk segera menyerahkan diri. Mereka adalah Askar alias Jaid alias Pak Guru, Nae alias Galuh alias Muklas, Suhardin alias Hasan Pranata, dan Ahmad Gazali alias Ahmad Panjang.
Sebelumnya, Basri alias Bagong meminta kepada anggota MIT untuk menyerahkan diri. Basri merupakan mantan anak buah Santoso.
Dia juga pernah memimpin kelompok itu setelah Santoso tewas. Basri mengimbau buron teroris Poso segera berhenti melakukan perbuatan melawan hukum.
"Kakak-kakakku, Saudara-saudaraku yang masih ada di hutan, kalau kalian takut untuk turun menyerahkan diri, saya yang akan bertanggung jawab. Sayalah yang akan menjemput kalian. Saya akan jemput kalian. Bapak-bapak kita dari polisi memperlakukan saya baik-baik, melebihi saudara mereka sendiri," kata Basri seperti dilansir Antara, Selasa (24/8).(dtc)