Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Mental Sedunia, PT Kereta Api Indonesia (Persero) (KAI) menyediakan layanan konseling bagi pegawai. Layanan ini untuk membantu pegawai dalam menjaga kesehatan mental, terutama di tengah pandemi COVID-19.
VP Public Relations KAI, Joni Martinus mengatakan kondisi pandemi bisa mempengaruhi psikologis pegawai hingga tak jarang berdampak pada performa kerja dan produktivitas.
"Pandemi COVID-19 memang secara tidak langsung banyak mengingatkan kita betapa pentingnya memperhatikan kesehatan fisik maupun mental. Hal itulah yang membuat KAI memaksimalkan peran para psikolog internal. Hal ini merupakan wujud dari perlindungan KAI kepada para pegawainya," ujarnya dalam keterangan tertulis, Minggu (10/10/2021).
Joni menjelaskan layanan konseling berada di bawah naungan unit Assessment and Human Resources Development. Joni menyebut pegawai dapat melakukan konsultasi dengan 4 orang tenaga profesional dan terlatih seperti psikolog (S2 profesi psikologi) dan 5 orang Sarjana Psikologi yang telah memiliki ijazah secara legal.
Selain itu, lanjut dia, KAI juga bekerja sama dengan tenaga ahli dari eksternal perusahaan. Joni mengatakan petugas siap membantu pegawai mengatasi masalah yang berkaitan dengan emosi dan kondisi mental.
"Pelayanan konseling psikologi yang diberikan pun sangat bervariatif, dengan beberapa metode konseling seperti wawancara via telepon, chat, atau video call. Tak hanya terkait pekerjaan, layanan konseling juga diberikan bagi pegawai yang memiliki masalah yang berhubungan dengan keluarga, hingga masalah pribadi pegawai yang berdampak kepada penurunan kinerja," katanya.
Ia berharap layanan konseling tersebut dapat membantu pegawai mengenali dan mengelola permasalahan yang terkait mental, sehingga persoalan yang dihadapi akan dapat diselesaikan dengan baik. Dengan begitu dapat kembali menumbuhkan semangat dan motivasi untuk berkontribusi bagi perusahaan. Apabila masalah yang dihadapi pegawai cukup serius, lanjut dia, maka akan direkomendasikan ke lembaga psikologi eksternal agar diberikan treatment lebih lanjut.
Menurut Joni, layanan konsultasi psikologi untuk pegawainya sudah tersedia sejak beberapa tahun yang lalu, namun mulai digencarkan ketika masa pandemi COVID-19. Hal ini mengingat adanya pola perubahan kerja ke sistem Work from Home (WFH) dan proses adaptasi kebiasaan baru dalam kehidupan sehari-hari secara umum yang dinilai menjadi faktor pemicu stres pegawai.
"Di sinilah peran tim psikologi KAI yang ditugaskan untuk membantu pegawai yang memiliki masalah dalam beradaptasi dengan kondisi yang jauh berbeda dengan sebelumnya, sehingga tetap semangat dalam menghadapi perubahan ini," tuturnya.
Joni menyebut selama periode tahun 2021 sudah ada 15 pegawai KAI yang telah menggunakan layanan konseling. Guna meningkatkan minat pegawai melakukan konsultasi psikologi, ia menjelaskan pihaknya sudah melakukan sejumlah upaya. Salah satunya dengan mengedarkan poster digital secara rutin melalui email terkait motivasi dan pengembangan diri. Dalam poster digital itu, tercantum juga informasi tentang layanan konseling yang dapat diakses pegawai yang membutuhkan pendampingan psikolog.
"Prosedur untuk mendapat layanan dari para psikolog ini pun sangat mudah. Pegawai hanya perlu menghubungi contact person yang selalu tercantum pada poster digital. Dengan adanya layanan psikologi yang KAI berikan, pegawai dapat melakukan konseling dengan menceritakan permasalahannya kepada psikolog pendamping sehingga pegawai dapat merasa lebih tenang dan dapat lebih termotivasi untuk semangat bekerja," tukasnya.
Di samping itu, Joni mengungkapkan tim psikologi KAI ini tergabung dalam tim tenaga kesehatan juga rutin melakukan monitoring dan dukungan kepada pegawai yang terpapar COVID-19. Selain itu juga memfasilitasi pegawai untuk mengikuti webinar motivasi dari para praktisi profesional.(dtf).