Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Taput. Problema klasik terkait terbatasnya pasokan air bersih terus menjadi trending topik di masyarakat pada tiga kecamatan yakni Tarutung, Siatas Barita, dan Sipoholon.
Proses mencari jalan keluarnya pun terbilang cukup panjang; sejak tahun 2016 telah diusulkan Bupati Nikson Nababan dan Pemkab, hingga akhirnya Kementerian PUPR-RI merealisasikan usulan tersebut dengan mengucurkan proyek pembangunan ketersediaan air baku yang telah berjalan tahun ini (tahun 2021).
Proyeknya menelan biaya Rp 46 miliar untuk membangun jaringan pipa transmisi air baku Tarutung; pembangunan intake di sumber Air Butar, di Dusun Tapian Nauli, Desa Situmeang Habinsaran, Sipoholon dan pembangunan reservoar I di desa yang sama dan reservoar II di Tangsi Tarutung.
Setelah proyek air baku itu rampung, sampai disitukah? "Tidak, kita masih mengusulkan pembangunan lanjutan, agar air baku ini segera diolah menjadi air bersih meliputi pembangunan IPA dan JDU," kata Nikson Nababan, menjawab medanbisnisdaily.com siang ini, Kamis ( 14/10/2021).
Nikson Nababan mengatakan, lanjutan proyek menuju tersedianya air bersih, sebuah perjuangan ke depan untuk menjawab terhadap kebutuhan air bersih selama berpuluh tahun ke depan.
"Lanjutan proyek pengolahan akan kita perjuangan ke pusat. Sebab, sangat besar pasokannya, dengan jumlah penduduk yang bertambah besar sekalipun di tiga kawasan (Tarutung, Siatas Barita, Sipoholon) ke depan , kita perkirakan proyek Air Baku ini akan mampu memasok kebutuhan air bersih hingga 50 tahun mendatang," kata bupati.
Nikson Nababan juga mengatakan pihaknya akan terus melakukan upaya agar lanjutan proyek itu ditampung oleh pemerintah pusat di Kementerian PUPR-RI.
"Jadi, tahun depan kita akan usulkan lagi, semoga Kementerian PUPR-RI memberikan perhatian serius dan kita yakin dengan itu," tandasnya.
Sebelumnya, Kepala PDAM Mual Natio Lamtagon Manalu menjelaskan, setelah proyek infrastruktur air baku itu rampung akan dilanjutkan dengan proyek pembangunan pengolahan air baku menjadi air bersih.
"Maka sejak tahun yang lalu dan dilanjutkan tahun ini dan tahun depan, Pemkab sudah mengusulkan kembali pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA) dan pembangunan Jaringan Distribusi Utama (JDU) untuk mengalirkan ke rumah-rumah penduduk.
Lamtagon menjelaskan, yang dibangun sekarang masih air baku, maka diharapkan tahun depan akan dibangun pengolahan IPA dan JDU
Kedua proyek ini kata Lamtagon terus diusulkan kembali Pemkab dan Bupati ke pemerintah pusat , setelah beberapa tahun sebelumnya juga telah diusulkan. "Estimasi biaya, akan menelan Rp 90 miliar," tutup Lamtagon Manalu.