Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Balige. Tambal sulam pengaspalan di Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) di Balige, Kabupaten Toba, dinilai asal jadi karena ketebalan aspal mengalami penurunan dari semula, ditambah ada titik kebocoran pipa air minum belum diperbaiki sudah ditimpa.
"Aspal ini sudah turun 2,5 cm dari semula, ketika saya meminta untuk lebih dipertebal pihak pekerja pura-pura tidak mau tau," ujar warga Balige, Penasehat Pardede, Kamis(21/10/2021) di Balige.
Ia mengatakan, permohonan bentuk pengaspalan supaya mengikuti ketebalan semula sangat beralasan karena ketika elepase diturunkan akan terjadi penggenangan air tepat didepan rumahnya.
"Permohonan saya sebagai warga adalah wajar sebab jalan yang diperbaiki tepat di depan rumah saya. Apakah saya salah bermohon seperti itu? Justru yang saya dapat kesombongan seakan tidak ada masalah," sebutnya.
Disampaikan oleh Penasehat Pardede bahwa selain ketebalan aspal dikurangi juga di titik yang diprotes berpotensi akan lebih cepat rusak karena ada pipa air minum bocor dan belum diperbaiki sudah ditimpa aspal.
"Saya juga sudah menyampaikan kebocoran pipa tersebut namun pihak pekerja tetap bertahan melanjutkan pengaspalan,"ucapnya juga menunjukan titik pekerjaan tambal sulam yang rawan cepat rusak karena bentuknya serupa.
Warga setempat, T Sianipar juga mengkhawatirkan ketahanan pengaspalan atau tambal sulam di Jalinsum di Balige karena adanya pipa air minum yang bocor.
"Kita tau, aspal tidak tahan air, sekarang tidak tampak air karena ada pengurangan debit air," ucapnya.
Kementrian PUPR sebagai pelaksana melalui pengawas lapangan Jonathan Hutabarat langsung menepis apa yang dituduhkan oleh warga karena dilaksanakan sesuai dengan metode pekerjaan.
"Benar ada penurunan ketinggian, tetapi perlu kita lihat kepentingan itu hanya bersifat pribadi di depan rumahnya sendiri. Kalau dipertebal akan terjadi genangan air di tengah jalan sementara aspal tidak kuat dengan air, atas dasar itu ketebalan dikurangi sehingga air tidak terjadi genangan," katanya.
Ditambahkan oleh Jonathan, protes yang disampaikan warga sudah diterima terkait adanya pipa air minum yang bocor supaya disurati atau dilaporkan ke PDAM.
"Kalau ada laporan itu kami juga berhak menindak lanjuti ke PDAM atau kalau boleh secara bersama ke PDAM. Untuk permohonan menambah ketebalan aspal pihak kami sangat sulit menyanggupinya," terangnya juga menyebit tambal sulam yang dikerjakan sifatnya adalah sementara karena dalam waktu dekat akan ada peningkatan jalan di Jalinsum setinggi 10 cm.