Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Di hadapan Wakil Presiden Republik Indonesia (RI), Ma'ruf Amin, Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian, menegur sejumlah pemerintah daerah di Sumatera Utara. Itu karena serapan belanja pada APBD tahun anggaran 2021 di sejumlah Pemda di Sumut tergolong rendah, salah satunya Pemko Medan yang dipimpin Wali Kota, Bobby Nasution.
Untuk Pemko Medan, misalnya, dari Rp 5,731 triliun anggaran belanja, baru terserap Rp 2,649 triliun atau 46,22%. Padahal, tahun anggaran berjalan akan berakhir.
"Masih ada beberapa daerah yang serapan belanjanya di bawah 50 persen," ujar Tito saat mendampingi Wapres pada Rapat Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat dan Pelayanan Publik di Aula Tengku Rizal Nurdin, Rumah Dinas Gubernur, Jalan Jenderal Sudirman Medan, Rabu (17/11/2021).
Sambil menunjukkan paparan dalam slide, Tito antara lain menunjuk Pemda yang serapan belanjanya rendah sampai kondisi 12 November 2021, seperti Kabupaten Labuhanbatu Selatan 49,62%, Mandailing Natal 49,40%, dan Kota Medan 46,22%. Terendah adalah Karo 43,54%.
Rendahnya penyerapan anggaran itu menurut Tito menunjukkan adanya uang yang tertahan, atau belum sampai ke masyarakat. Sejatinya itu tidak bagus karena tidak merangsang pertumbuhan ekonomi di masyarakat.
"Mudah-mudahan biasa akhir tahun masih banyak proyek di bulan November dan Desember. Mudah-mudahan jawabannya itu. Asal jangan nyampe programnnya nggak dijalankan karena uangnya ditahan," sebut Mendagri.
Mendagri Tito Karnvian juga menyebutkan sektor swasta bergerak nyata dalam pemberdayaan eknomi masyarakat di Sumut, salah satunya adalah peran dari pelaku UMKM.
Inilah daftar Pemda di Sumut yang serapan anggaran belanjanya 2021 di bawah 50%:
1. Kabupaten Labuhanbatu Selatan 49,62%
2. Kabupaten Mandailing Natal 49,40%
3. Kabupaten Nias 49,22%
4. Kota Sibolga 46,92%
5. Kota Medan 46,22%
6. Kota Tanjungbalai 45,37%
7. Padangsidimpuan 44,98%
8. Karo 43,54%