Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - Krisna Mukti memiliki hobi mengumpulkan barang antik. Mulai dari uang, patung hingga topeng.
Sebagai kolektor barang antik, Krisna Mukti tentu saja memiliki kesulitan. Ia kadang harus mencarinya langsung ke lokasi tempat arang itu berada.
Beberapa barang yang sulit itu seperti patung dan topeng. Krisna Mukti rela terbang ke Afrika demi mendapatkan barang tersebut.
"Yang sulit itu adalah patung atau topeng dari Afrika tapi bukan yang untuk oleh-oleh," kata Krisna Mukti saat ditemui di Trans TV, Jalan Kapten P Tendean, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.
"Jadi saya belinya yang asli dari suku apa di Afrika yang originalnya saya beli. Itu dapetin susah dan kita harus datang langsung dan ke pedesaan baru dapat topeng. Belinya pakai perjuangan dan ternyata harus ditemani orang sana buat nawarnya, emang penuh perjuangan," beber Krisna Mukti.
Dari berbagai barang antik yang dimiliki oleh Krisna Mukti, ia tidak pernah mempunyai barang yang dibelinya dari galeri. Krisna Mukti pun membelinya dengan harga yang relatif murah karena langsung mendapatkannya di tempat asli barang tersebut ada.
"Kebetulan barang saya nggak ada yang sampai ratusan juta. Puluhan juta ada tapi nggak banyak. Saya nggak beli di galeri, ada uang ada barang. Kalau saya harus ada tantangannya cari di tempat dan harganya terjangkau," papar Krisna Mukti.
"Akomodasinya saja yang mahal. Jadi kebanyakan barang saya itu barang loakan, tua dan kebanyakan di pasar loak bukan di galeri," lanjut Krisna Mukti.
Beberapa kali, Krisna Mukti sering dititipi pesan oleh si penjual ketika membeli barang antik tersebut. Namun ia tidak pernah mengikuti saran si penjual karena tidak mau melakukan hal syirik yang bertentangan dengan ajaran agamanya.
"Tergantung kita memperlakukan barang itu. Saya lihat dari seni, saya nggak mau sampai mandiin kembang. Walaupun ada titipan dari penjualnya saya nggak mau, paling bersihin aja karena kotor," tukas Krisna Mukti. dtc