Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Lembaga Bantuan Hukum Gelora Surya Keadilan (LBH-GSK) mendukung upaya pemerintah dan kepolisian dalam memberantas peredaran narkoba di tanah air.
"Kita sangat mendukung program pemberantasan narkoba yang digaungkan pemerintah dan jajaran kepolisian. Tapi, jangan hanya sekedar slogan 'Stop Narkoba' dan lips service saja. Harus komitmen tersebut digerakan mulai dari jajaran paling atas hingga ke bawah," ujar Ketua LBH Gelora Surya Keadilan, Surya Adinata SH MKn dalam keterangannya, Selasa (14/12/2021)
Dari kacamata Surya, peredaran narkoba kian hari makin memprihatinkan. Peredaran barang haram tersebut telah memasuki pelosok-pelosok desa hingga lingkungan masyarakat. Bahkan, pemicu tingginya angka kriminalitas disebabkan kecanduan narkoba oleh pelakunya. "Kondisi saat ini sangat memprihatinkan. Untuk memutus rantai peredaran narkoba dibutuhkan komitmen dan keseriusan tindakan serta perbuatan dari pemangku jabatan," jelas mantan Direktur LBH Medan ini.
Terungkapnya kasus narkoba ke publik masih sebagian kecil. Umumnya hanya pemakai atau konsumen narkoba saja yang dijerat hukum. Sementara bandar atau mafia yang menguasai pasar narkoba masih belum juga tersentuh hukum. "Yang menjadi pertanyaan kita, bagaimana proses pengembangan penyidikan hasil tangkapan narkoba, apa hanya sebatas merilis penangkapan pemakai dan pengedar narkoba kelas teri? Gembong bandar atau mafia narkoba yang dijerat masih bisa dihitung jari," tutur pengacara (lawyer) asal Medan ini.
Surya, sapaan akrabnya, menilai, sudah seharusnya seluruh stakeholder berkolaborasi bergerak menyasar bandar-bandar dan mafia narkoba, demi menyelamatkan generasi bangsa dari kecanduan narkoba.
Menurutnya, memberantas peredaran narkoba tidak hanya tanggungjawab kepolisian, melainkan pemerintah daerah juga harus ikut terlibat sebagai garda terdepan. "Seperti mepala lingkungan sebagai ujung tombak pemerintah harus berperan aktif menjaga wilayahnya dari narkoba. Jika menemukan warga yang terlibat lingkaran narkoba segera laporkan ke pihak berwajib. Jangan dibiarkan apalagi berdiam diri jika melihat adanya transaksi maupun pecandu di lingkungannya," tutur Surya.
Surya mengatakan, beberapa waktu lalu Kapolda Sumatera Utara, Irjen Pol Panca Putra, merilis pernyataan bahwa Provinsi Sumatera Utara (Sumut) berada diperingkat pertama secara nasional dalam hal kasus penyalahgunaan narkotika.
"Pernyataan itu sangat miris dan memprihatinkan didengar. Pastinya Kota Medan yang merupakan bagian dari Provinsi Sumut, ikut berkontribusi besar dalam peredaran narkoba," ucapnya.
Yang menjadi pertanyaan publik, lanjut Surya, bagaimana kinerja pemangku kepentingan di Sumut dan Kota Medan dalam memberantas narkoba ini?
"Kita tahu saat ini Kota Medan sedang dijabat Bobby Nasution sebagai Wali Kota. Narkoba menjadi 'PR' berat bagi Bobby Nasution. Masyarakat pasti berharap besar dengan kinerjanya untuk membenahi Kota Medan dari image-image buruk," tutur Surya.
Surya berpesan kepada Bobby Nasution, untuk bersikap tegas kepada aparatur-aparaturnya yang tidak mendukung program pemberantasan narkoba di Medan. "Wali Kota Bobby Nasution harus memberikan 'warning' kepada para lurah hingga kepala lingkungan, jika masih ditemukan maraknya peredaran narkoba dan melakukan pembiaran, harus diberikan sanksi pencopotan jabatan," saran Surya.
Surya menambahkan, Wali Kota harus menekankan bawahannya untuk selalu berkolaborasi dengan aparat kepolisian, jika menemukan warga terlibat narkoba.
Surya juga berharap, Direktorat Narkoba dan Satnarkoba serius melakukan pemberantasan narkoba. "Bandar dan jaringannya harus dibongkar, seperti halnya pihak kepolisian memberantas terorisme sampai ke akar-akarnya. Pastinya modus operandi, aliran dananya dan dugaan adanya keterlibatan aparat dalam peredaran narkoba akan terungkap," tuturnya.
Menurut Surya, dampak dari mengkonsumsi narkoba telah menyebabkan berbagai perkara. Apalagi, baru-baru ini viral di media, akibat mengkonsumsi narkoba secara berlebihan telah menyebabkan empat orang nyawa penumpang angkutan kota (angkot) di Medan melayang. "Akibat narkoba, sang supir menjadi lalai hingga menghilangkan nyawa manusia. Hal ini tidak dapat ditoleransi lagi," ujar Surya.