Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisniadaily.com - Medan. Keputusan pengusaha untuk mulai 'bergerak' setelah memilih menahan ekspansi akibat pandemi Covid-19 turut mengerek penyaluran kredit perbankan di Sumatra Utara (Sumut). Data Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sumut, penyaluran kredit perbankan per Oktober 2021 mencapai Rp 237,2 triliun atau tumbuh 4,33% dibandingkan periode sama tahun 2020 sebesar Rp 230 triliun.
Kepala BI Perwakilan Sumut, Soekowardojo, mengatakan, pertumbuhan kredit perbankan Sumut didorong oleh bertumbuhnya seluruh jenis kredit, baik modal kerja, investasi, maupun konsumsi. "Dari sisi sektoral, penyaluran kredit turut tumbuh pada seluruh sektor utama. Hal ini mengindikasikan beberapa pelaku usaha sudah mulai melakukan pembiayaan untuk bisnisnya disamping indikasi DPK yang turut bertumbuh," katanya, Rabu (15/12/2021).
Soeko, sapaan akrab Soekowardojo, mengatakan, jika melihat serapan kredit perbankan Sumut secara spesifik, kredit perkebunan sawit dan karet juga menunjukkan pertumbuhan yang didorong naiknya harga minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) dan rubber internasional.
Di sisi lain, risiko gagal bayar atau non performing loan (NPL) tercatat menurun hingga 2,97% dari sebelumnya 3,02% pada triwulan III-2021.
Sementara itu, peningkatan daya beli masyarakat mendorong perbaikan kredit rumah tangga yang tumbuh 2,2%. Perbaikan kredit rumah tangga terjadi pada seluruh jenis kredit, terutama penyaluran kredit Multiguna yang tumbuh positif. Hal ini juga turut terkonfirmasi dari peningkatan Google Mobility Index di hampir seluruh kelompok yang menunjukkan mobilitas masyarakat yang sudah kembali membaik.
"Pertumbuhan kredit rumah tangga di Sumut mengindikasikan tingkat konsumsi masyarakat yang mengalami pertumbuhan di tengah pelonggaran PPKM. Karena Medan kini sudah berada di Level I dan Sibolga juga Level I," kata Soeko.
Sementara itu, kredit kendaraan bermotor (KKB) masih mengalami kontraksi namun meningkat dari triwulan III-2021. Untuk risiko kredit rumah tangga di Sumut tercatat
mengalami penurunan dan relatif terjaga di bawah 2%.