Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Ratusan kapal ikan yang berada di dermaga Pelabuhan Perikanan Samudra Belawan (PPSB), Kota Medan, Sumatra Utara dalam sepekan terakhir tidak bisa melaut, karena cuaca sangat ekstrim, seperti gelombang tinggi, angin kencang disertai hujan yang cukup deras. Akibatnya, masyarakat yang biasa mengkonsumsi ikan laut kebingungan menyaksikan harga ikan yang tergolong mahal.
Pantauan medanbisnisdaily.com, Senin (20/12/2021), harga mahal karena ikan yang ada di pasar Kota Medan sebagian besar didatangkan dari luar Kota Medan, seperti Sibolga, Pantai Labu, Asahan dan Aceh, itupun dalam jumlah terbatas.
Pasokan ikan dari luar Kota Medan ini dibenarkakan salah seorang pedagang ikan di kawasan pelengan ikan di Gabion Belawan, Syahdana (55). Ia menyebutkan, harga ikan yang biasa dikomsumsi masyarakat Medan sangat mahal, seperti ikan gembung kuring misalnya, sebelumnya harga Rp 40.000 per kilogram kini mencapai Rp 60.000.
Ikan tongkol sisik yang biasa berkisar Rp 30.000 naik hingga Rp 55.000, selayang yang biasanya rata-rata Rp 27.000 melonjak ke harga Rp 40.000 dan senangin kini mencapai Rp 70.000.
"Harga ikan kini tidak stabil karena terbatasnya pasokan ikan yang masuk," kata Syahdana.
Kepala BMKG Maritim Belawan, Sugiono, membenarkan, jika nelayan yang turun ke laut harus berhati hati karena pada saat ini situasi laut tidak nyaman, seperti gelombang tinggi dan sewaktu-waktu angin kencang disertai hujan deras. Taatilah imbauan yang dikeluarkan BMKG.
"Apabila peraturan dari BMKG tersebut ditaati seluruh nelayan dan pengguna tarasportasi laut mudah mudahan mereka akan aman dan nyaman. Marilah kita sama sama berdoa agar badai ini secepatnya berlalu, sehingga para nelayan dan transportasi laut menjadi nyaman dan nyaman untuk kepentingan kita bersama," ujar Sugiono.