Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Moskow - Rusia mengklaim sukses meluncurkan roket kelas berat terbaru buatannya, Angara. Peluncuran roket Angara ini merupakan uji coba ketiga yang dilakukan Rusia.
Seperti dilansir AFP, Selasa (28/12/2021), roket Angara merupakan roket pertama yang dikembangkan setelah jatuhnya Uni Soviet sekitar 30 tahun lalu.
Badan antariksa Rusia, Roscosmos, mengumumkan pada Senin (27/12) tengah malam waktu setempat, bahwa roket generasi selanjutnya, Angara-A5, telah diluncurkan dengan membawa muatan tiruan dari Plesetsk, Rusia bagian utara.
Itu merupakan peluncuran ketiga untuk roket Angara-A5 setelah peluncuran perdananya digelar tahun 2014 lalu. Sementara peluncuran roket Angara kedua dilakukan pada Desember 2020.
"Roscosmos mengucapkan selamat kepada pasukan luar angkasa militer dan seluruh industri luar angkasa Rusia," demikian pernyataan Roscosmos.
Roscosmos menyebut peluncuran roket itu dilakukan dengan 'sukses'.
"Seluruh operasi pra-peluncuran dan peluncuran roket Angara-A5 berlangsung dengan baik," sebut Kementerian Pertahanan Rusia dalam pernyataannya.
Roket Angara -- yang diberi nama sesuai nama sungai Siberia yang mengalir dari Danau Baikal -- merupakan kelompok roket pertama yang dirakit setelah runtuhnya Uni Soviet. Roket ini dirancang menggantikan roket Proton yang berasal dari tahun 1960-an dan mengalami serangkaian kegagalan dalam beberapa tahun terakhir.
Presiden Vladimir Putin mengharapkan peluncuran roket terbaru ini akan membangkitkan industri luar angkasa Rusia dan mengurangi ketergantungan pada negara-negara bekas Soviet lainnya.
Para pejabat Rusia menyebut roket kelas berat Angara lebih ramah lingkungan dibandingkan pendahulunya, karena menggunakan bahan bakar oksigen dan kerosene bukannya heptyl yang sangat beracun.
Program luar angkasa Rusia berhasil mengirimkan pria pertama ke luar angkasa tahun 1961 silam dan meluncurkan satelit pertama empat tahun sebelumnya.
Namun sejak runtuhnya Soviet tahun 1991, industri luar angkasa Rusia diselimuti skandal korupsi dan rentetan kemunduran lainnya, kehilangan pesawat luar angkasa mahal dan satelit dalam beberapa tahun terakhir. dtc