Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara (Sumut) mencatat di bulan Desember 2021, Sumut inflasi sebesar 0,46%. Inflasi dipicu kenaikan harga cabai rawit, minyak goreng, ikan tongkol, telur ayam ras dan daging ayam ras. Sedangkan yang memberi andil deflasi atau mengalami penurunan harga adalah komoditas cabai merah, tomat, kentang, pisang dan biaya administrasi transfer uang.
Koordinator Fungsi Statistik BPS Provinsi Sumut, Dinar Butar-butar, mengatakan, seluruh kota Indeks Harga Konsumen (IHK) di Sumut mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Pematangsiantar yang mencapai 0,85%, disusul Kota Gunung Sitoli sebesar 0,65%, kemudian Kota Medan sebesar 0,44%. "Sementara Kota Padangsidimpuan inflasi sebesar 0,35%, dan Kota Sibolga inflasi 0,17%," katanya, dalam press release bulanan secara virtual, Senin (3/1/2022).
Dinar mengatakan, untuk inflasi tahun kalender, inflasi tertingi juga dialami Kota Pematangsiantar yang mencapai 2,12%, disusul Sibolga sebesar 186%. Lalu Kota Medan sebesar 1,70%, Kota Padangsidimpuan sebesar 1,49% dan Kota Gunungsitoli sebesar 0,54%. Dengan demikian secara gabungan, inflasi tahun kalender Sumut sebesar 1,71%. Sementara untuk inflasi year on year (yoy) atau inflasi dari Desember 2020 ke Desember 2021 tidak berbeda dengan inflasi tahun kalender.
Dinar mengatakan, inflasi didorong inflasi yang dialami sembilan kelompok pengeluaran yakni Kelompok Makanan, Minuman dan Tembakau (0,95%), Kelompok Pakaian dan Alas Kaki (0,35%), Kelompok Perumahan, Air, Listrik dan Bahan Bakar Rumah Tangga (0,12%), Kelompok Perlengkapan, Peralatan dan Pemeliharaan Rutin Rumah Tangga (0,33%).
Kemudian Kelompok Rekreasi, Olahraga dan Budaya (0,01%), Kelompok Penyediaan Makanan dan dan Minuman /Restoran (0,64%), dan Kelompok Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya (0,51%, Kelompok Kesehatan (0,01%), Kelompok Transportasi (0,14%). "Sementara Kelompok Informasi Komunikasi, dan Jasa Keuangan mengalami deflasi sebesar 0,06%, sedangkan Kelompok Pendidikan tidak mengalami perubahan," kata Dinar.