Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Belawan. Dinding/ tembok dermaga perluasan Pelabuhan Terminal Peti Kemas (TPK) Belawan runtuh. Masyarakat meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memeriksa pihak-pihak terkait pembangunan dinding dermaga tersebut.
Keterangan yang diperoleh medanbisnisdaily.com, Kamis (20/1/2022), bangunan reklamasi Pelabuhan Belawan Tahap II dikerjakan PT Prima Terminal Petikemas, yang merupakan perusahaan patungan antara PT Pelindo, PT Hutama Karya (Persero) dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Proyek pembangunan reklamasi penambahan dermaga TPK itu dinyatakan selesai tahun 2019.
Namun tiga bulan terakhir, dinding dermaga runtuh. Pihak Prima Terminal Petikemas menutupinya, sehingga tidak terlihat bangunan dinding dermaga yang runtuh tersebut.
"Sebenarnya sejak awal dimulai pembangunan reklamasi sudah bermasalah. Mulai dari persetujuan nelayan, penyaluran tali asih, sampai pembangunan fisiknya diduga bermasalah. Sekarang terbukti, sebagian bangunannya runtuh," kata Cok Sembara (54), warga Medan Labuhan yang kerap melintas di dermaga tersebut menggunakan perahu.
Cok meminta KPK turun tangan melakukan pemeriksaan terhadap semua pihak terkait pembangunan reklamasi Pelabuhan Belawan tersebut. Jika terbukti merugikan negara, maka yang bersangkutan bertanggung jawab.
Pantauan medanbisnisdaily.com, terlihat sekitar 30 meter dinding penambahan dermaga TPK Belawan itu runtuh. Untuk menghindari pencuri masuk ke dermaga, bangunan yang runtuh ditutupi dengan dinding berwarna biru.
Pembangunan Reklamasi Tahap II penambahan dermaga TPK Belawan meliputi reklamasi area container yard, Causeway, preliading container yard, pemancangan tiang pancang baja, pemancangan sheet pile, dan pekerjaan caping beam.
Manajer Umum PT Prima Terminal Petikemas, H Tambunan ketika dikonfirmasi wartawan melalui WhatsApp hingga kini tidak memberi jawaban.