Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Wasiat Dorce Gamalama ingin dimakamkan sebagai perempuan menimbulkan pro dan kontra. Gus Miftah juga mengingatkan soal kodrat.
Pandangan Gus Miftah soal transgender dan kodrat tidak hanya ditujukan teruntuk Dorce Gamalama. Ini bisa menjadi nasihat untuk transgender lainnya.
"Kalau Dorce sudah kembali ke kodratnya sebagai laki-laki ya sudah dimakamkan secara laki-laki. Itu kan pendapat saya. Jadi bedakan antara kodrat dengan sosiokultural," kata Gus Miftah kepada detikcom, Senin (31/1/2022).
"Jadi kalau laki-laki memang kodratnya dia. Sementara kalau gender itu sosiokulturalnya. Maka saya menyarankan kembali ke kodratnya karena dia laki-laki maka ya dimakamkan secara laki-laki," sambungnya.
Seseorang disebut transgender karena sudah melakukan operasi kelamin.
"Soal dia sudah berubah jenis kelamin itu kan bukan perubahan dari Tuhan tapi perubahan dari manusia. Maka walaupun dia sudah berganti jenis kelamin yaitu atas medis. Tetapi kodrat dia adalah laki-laki," jelas Gus Miftah.
Soal jenis kelamin, Gus Miftah memberikan penjelasan seperti yang disampaikan dalam Al Quran.
"Kita lihat dulu status transgender dalam Islam ini sangat kontroversi. Persoalan Transgender ini menjadi diskusi yang tidak pernah ada endingnya," kata Gus Miftah.
"Pertama dalam surat Al Hujurat itu, Allah menciptakan jenis kelamin cuma ada dua, laki-laki dan perempuan. Dalam fiqih itu ada jenis kelamin ketiga namanya khunsa. Khunsa itu adalah orang dalam tanda kutip berjenis kelamin dua. Persoalannya dia mau dijadiin cewek atau cowok dengan analisa medis," tuturnya.
Hal ini seperti yang terjadi pada Aprilia Manganang. Itu diperbolehkan karena ada rekomendasi medis.
"Dia awalnya cewek , saat dicek medis ini cowok kemudian yang (jenis kelamin) cewek ditutup, dan (jenis kelamin) yang cowok dipertahankan. Itu dengan rekomendasi medis," tegas Gus Miftah.(dth)