Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medambisnisdaily.com - Medan. Awal ketakutan pelaku pasar di pekan ini adalah rencana invasi Rusia ke Ukraina. Invasi yang digadang-gadang dilakukan pekan ini tidak terjadi dan pasar berbalik ceria seiring dengan kabar Rusia yang menarik pasukannya dari perbatasan kembali ke markas. Meskipun sejumlah negara barat dan blok negara yang mendukung Ukraina yakni NATO, masih meragukan bahwa Rusia benar-benar telah meninggalkan perang dan lebih mengedepankan negosiasi. Sejumlah negara yang tergabung dalam blok Ukraina belum sepenuhnya yakin bahwa Rusia benar-benar tidak akan menginvasi Ukraina nantinya.
Tetapi untuk saat ini, pelaku pasar tengah menikmati masa damai meskipun sifatnya diyakini sementara. Namun, pelaku pasar tidak menyia-nyiakan kesempatan ini untuk merubah strategi investasinya. Di pasar saham, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang sempat terpuruk pada perdagangan hari Senin hingga mendekati level 6.700 berbalik menguat dari hari Selasa hingga penutupan perdagangan hari ini.
IHSG ditutup menguat 0,63% di level 6.850,19. Penguatan IHSG tersebut dimulai sejak Selasa dan trennya mungkin akan terhenti pada perdagangan akhir pekan ini.
"Karena pelaku pasar tengah menanti arahan kebijakan The Fed terkait situasi terkini serta arahan kebijakan kedepan. Dan diyakini The Fed akan tetap bernada hawkish di akhir pekan sehingga berpeluang menekan kinerja indeks bursa global," kata analis pasar modal, Gunawan Benjamin, Rabu (16/2/2022).
Kompak dengan IHSG, mata uang rupiah juga menguat tajam seiring dengan batalnya perang dunia ketiga. Mata uang rupiah yang pada perdagangan hari senin sempat diperdagangan di level 14.300-an per dolar AS, pada hari ini diperdagangkan menguat dikisaran 14.260-an. Pemicunya masih sama yakni meredanya ketegangan di benua Eropa.
Begitupun, penguatan rupiah bisa terhenti diakhir pekan ini dan tetap fokusnya ada di The Fed. Nah, yang tak kalah mengejutkan adalah harga emas dunia. Harga emas dunia mengalami penurunan tajam setelah sempat menyentuh US$ 1.879 per troy ons. Namun kabar baik dari Rusia membuyarkan harapan kenaikan harga emas. Dan penurunan harga emas saat ini bisa saja berlanjut hingga tutup akhir pekan jika The Fdc bernada hawkish nantinya.
Harga emas saat ini diperdagangkan dikisaran US$ 1.856-an per troy ons. Namun harga emas domestik bisa saja turun lebih besar diobandingkan dengan penurunan harga emas dunia. Kalau menghitung antara nilai tukar rupiah dan harga emas dunia, maka harga emas domestik itu nilai keekonomiannya (harga buyback) ada dikisaran Rp853.00/an per gram. Bandingkan dengan kondisi harga emas di awal pekan yang nilai keekonomiannya mencapai Rp866.000 per gram. Harge emas bisa turun dalam rentang Rp11.000 hingga Rp 15.000 per gram-nya dibandingkan dengan perdagangan sehari sebelumnya.
"Saya menyarankan pelaku pasar tetap hati-hati. Ancaman belum sepenuhnya pergi. Tetap pantau perkembangan dunia terkini. Fokus ke penambahan kasus Covid-19, The Fed serta ancaman perang dunia III. Semuanya ancaman itu masih ada di pasar hingga hari ini. Jadi jangan senang dulu dengan kabar batal perang saat ini. Semua bisa berubah dalam waktu singkat," kata Gunawan.